Harga Gabah Malah Anjlok, Petani di Kota Tegal Menolak Kebijakan Impor Beras

Senin 22-03-2021,20:52 WIB

 Petani padi yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sumber Ekonomi, RT 01 RW 02 Kelurahan Kaligangsa Kecamatan Margadana Kota Tegal menolak kebijakan impor beras yang digaungkan pemerintah. Pasalnya, saat ini harga gabah tengah anjlok, sehingga dikhawatirkan beras petani tidak laku.

Ketua Gapoktan I Munaseh (77) mengatakan, saat ini petani akan memasuki masa panen. Namun, di sisi lain ternyata pemerintah mau impor beras.

"Apalagi, saat ini harga gabah tengah anjlok di tingkat petani," katanya.

Menurut Munaseh, saat ini di gapoktan kelompok I saja ada sekitar 10 hektare sawah padi. Dari jumlah itu, diperkirakan akan menghasilkan 6 ton gabah kering tiap hektarenya.

"Sehingga, jika dipaksakan impor, kami khawatir beras kami tidak akan laku. Sekarang saja harga gabah sedang merosot," tandasnya.

Hal senada diungkapkan Ketua Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Kota Tegal Riswanto. Semestinya pemerintah lebih banyak menyerap beras produksi petani lokal dari pada membuka impor beras.

Menurut Riswanto, harga gabah kering yang sebelumnya Rp500 ribu per kuintal saat ini hanya Rp350 ribu. 

"Itu saja tapi tidak ada yang mau membeli," tandasnya. (muj/ima)

Tags :
Kategori :

Terkait