Pemdes Tamansari Kecamatan Jatinegara merintis pembentukan Bank Sampah. Namun langkah tersebut terkendala dengan pandemi Covid-19 yang melanda masyarakat di Kabupaten Tegal.
Kades Tamansari Tarno, Jumat (12/3) mengatakan, nantinya
sampah atau limbah dari warga akan dipilah antara anorganik dan organik. Pihak desa sedang merintis bank sampah dan juga berupaya untuk membeli kendaraan pengangkut sampah.
"Kami sedang merintis bank sampah dan memberi kendaraan pengangkut sampah. Tapi kami terkendala pandemi Covid-19," katanya.
Selain kendaraan sampah, tambah Tarno, desa berjanji juga akan memfasilitasi tempat sampah di tiap rumah warga. Sehingga warga tidak kesulitan saat hendak membuang sampah. Sampah yang terkumpul itu, nantinya akan diangkut menggunakan kendaraan sampah dan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Penujah. Sebelum dibuang, sampah akan dipilah untuk didaur ulang di bank sampah.
"Tujuannya supaya warga tidak membuang sampah sembarangan. Warga dapat memilih sampah yang organik dan anorganik. Termasuk pemilik warung di Desa Tamansari," tambahnya.
Karena saat ini, lanjut Tarno, jumlah warga di desanya sebanyak 1.649 kepala keluarga (KK). Mereka tersebar di 24 RT dari 6 RW.
Sementara untuk fasilitas tempat sampah di tiap rumah, rencana akan dialokasikan melalui Dana Desa (DD). Termasuk untuk bank sampah. Selain bank sampah, pihaknya juga akan memberdayakan masyarakat untuk membuat kerajinan tangan dari sampah.
"Program tersebut memang 2021, tetapi masih terkendala dengan pandemi Covid-19. Mungkin program tersebut bisa dilaksanakan tahun depan, setelah pandemi Covid-19 di Kabupaten Tegal telah selesai," ujarnya. (guh/ima)