Penggunaan GeNose-C19 mendapat respon positif dari pengguna jasa transportasi.
Hal ini seperti diungkapkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Dia menyebut ada 3 hal yang membuat GeNose-C19 direspon baik oleh masyarakat.
“Saya kemarin sudah sempat nanya pada para calon penumpang kereta, memang lebih suka pake genose, satu murah, dua cepet, tiga nggak sakit,” ucap Ganjar ditemui usai mendampingi Presiden Joko Widodo meresmikan KRL Jogja-Solo, di Klaten, Senin (1/3).
Ganjar mengatakan, pada kesempatan tadi sebenarnya turut hadir Rektor UGM Prof Panut Mulyono. Namun, karena terbatasnya acara, pembahasan soal GeNose-C19 pun dilakukannya secara informal.
“GeNose-nya bagus tadi sebenarnya pak Rektor ada, tapi karena tidak masuk ke dalam acara ini maka tadu kita ngobrol-ngobrol secara informal, Pak Menhub (mengatakan) sudah menggunakan di banyak tempat,” kata Ganjar.
Ganjar sebagai sebagai inisiator pun mendorong pihak UGM untuk mempercepst produksi massal agar segera didistribusikan. Selain itu, juga dapat digunakan di tempat-tempat umum lainnya.
“Hari ini kurang lebih ada beberapa kontainer yang mau dilepas, kira-kira 2.000 lah mau dilepas untuk disebarkan kepada para pemesan dan ini mudah-mudahan jadi cerita baik. Sehingga kalau ada banyak org yang akan menggunakan di dalam keramaian saya kira GeNose solusi,” jelasnya.
Sementara di Jawa Tengah sendiri, kata Ganjar, pihaknya baru mendapatkan dua alat GeNose-C19 dari total 100 pesanan. Alat deteksi Covid-19 ini dikembangkan oleh Tim Peneliti UGM yang diketuai Prof Kuwat Triyana.
Dalam perkembangannya, GeNose-C19 mulai digunakan Kemenhub di tempat transportasi publik yakni Stasiun dan Pelabuhan. Total saat ini sudah ada 12 Stasiun tersebar di Pulau Jawa yang menyediakan layanan pemeriksaan GeNose C19. (*/ima)