Salah satu persiapan menyambut haji 2021, Kementerian Agama RI sudah membentuk Tim Manajemen Krisis Penyelenggaraan Ibadah Haji.
Salah satu tugas tim ini adalah mempersiapkan langkah-langkah untuk menyambut keputusan Pemerintah Arab Saudi terkait penyelenggaraan haji tahun ini.
"Kami sudah melakukan persiapan-persiapan, salah satunya dengan membentuk Tim Krisis Haji," kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (19/2).
Selain itu, Menteri Agama juga mengatakan, Pemerintah Indonesia terus melakukan pembicaraan dengan Pemerintah Arab Saudi melalui Menteri Haji di negara itu.
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti sebelumnya mendukung upaya Pemerintah RI yang meminta kepastian kepada Pemerintah Arab Saudi terkait penyelenggaraan haji tahun ini.
LaNyalla berharap pemerintah terus melobi pemerintah Arab Saudi agar kepastian itu bisa didapat.
"Pemerintah melalui Kemenag harus terus melobi pemerintah Arab Saudi mengenai tenggat keberangkatan haji dan mampu memastikan serta menjamin kesehatan para calon jemaah. Harus ada seleksi yang ketat dan tentunya tidak boleh menimbulkan dampak yang besar bagi calon haji yang tidak dapat berangkat," harapnya.
Salah satu hal yang juga disorot LaNyalla adalah penyediaan vaksin untuk para calon haji.
"Calon haji harus mendapatkan vaksin, dan mereka harus mendapatkan prioritas dan dipersiapkan dari sekarang. Hal ini dalam rangka mempersiapkan, juga antisipasi jika kuota haji telah diberikan Pemerintah Arab Saudi," jelasnya.
Mantan Ketua Umum Kadin Jawa Timur itu menambahkan, Kemenag juga harus mempersiapkan permasalahan teknis.
"Harus ada antisipasi sejak awal, seperti cara beribadah di tengah pandemi, pendanaan serta resiko-resiko yang dapat terjadi. Masyarakat, utamanya calon haji, harus diberikan informasi teknis pelaksanaan haji di masa pandemi, yang ada perbedaan dari sebelumnya," ucap LaNyalla. (rmol.id/ima)