Tingginya intensitas hujan yang turun dalam waktu yang cukup lamamembuat tanggul Sungai Jenggot Jebol, Rabu (17/2), sekitar pukul 02.30 WIB dini hari. Akibatnya, luberan air menggenangi dua lokasi pemukiman warga di Kecamatan Dukuhturi dan Kecamatan Kramat.
Tim relawan siaga bencana memback up Polri dan TNI dalam aksi evakuasi rumah warga dan fasilitas umum yang ada. Kapolres Tegal AKBP Muhammad Iqbal Simatupang SIK melalui Kabag Ops Kompol Aries Heriyanto SH menyatakan, pihaknya mendorong tim evakuasi bencana Satuan Shabara untuk terjun ke titik bencana.
”Jebolnya tanggul Sungai Jenggot menyebabkan luapan banjir di perumahan warga yang ada di Kecamatan Dukuhturi maupun Kramat. Untuk wilayah Kecamatan Dukuhturi genangan banjir menerpa Perumahan Griya Santika Desa Pengabean, Perum Eka Bahari Desa Karanganyar, dan Perumahaan Mutiara Dika Desa Kademangaran. Sementara di Kecamatan Kramat, genangan air merendam rumah warga di kawasan Mejasem Barat di enam RT serta perumahan Vero Permai yang berada di belakang swalayan,” ujarnya.
Kapolsek Dukuhturi Iptu Bambang Marsudianto SH secara rinci menyatakan, luapan Sungai Jenggot yang merendam perumahan Griya Santika di 12 RT, Eka Bahari 3 RT, sertaMutiara Dika di 2 RT. ”Kami bersama rekan-rekan TNI dan relawan siaga bencana berupaya membantu evakuasi serta pembersihan lumpur yang masuk ke tempat ibadah,” ungkapnya.
Sementara Kapolsek Kramat AKP Sunyarni SH menyatakan bahwa luapan Sungai Jenggot terparah merendam kawasan perumahan yang berlokasi di RW 8 tersebar di 6 RT. Termasuk wilayah terparah ada di Perumahan Mejasem Baru III.
Meluapnya Sungai Jenggot disebabkan debit air hujan yang cukup tinggi, sehingga menjebol tanggul sungai yang kondisinya sudah tipis. Luapan air bercampur lumpur tersebut mengalir menyusuri areal perumahan. Ketinggian air awalnya sempat mencapai 30 hingga 60 sentimeter dan berangsur surut jelang pukul 08.00 WIB.
Janeal Dasmin menambahkan selain dipicu turunnya hujan dengan intensitas tinggi dan jebolnya tanggul Sungai Jenggot, kondisi badan sungai juga mengalami sendimentasi akut dan perlu segera dilakukan normalisasi.
Pihaknya meminta agar warga yang bermukim didekat aliran sungai perlu meningkatkan kewaspadaan. Hal ini karena sesuai dengan prediksi BMKG Semarang dalam tiga hari kedepan potensi cuaca ekstrim dan curah hujan dengan intensitas lebat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Tegal.
”Dampak yang dapat ditimbulkan dari cuaca ekstrim ini adalah banjir,tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin,” ungkapnya.
Untuk mengurangi dampak luapan banjir yang sewaktu-waktu bisa kembali menggenagi sejumlah pemukiman warga itu, Kamis (18/2) hari ini, rencananya akan dilakukan kerja bakti membuat tanggul darurat di bantaran Sungai Jenggot. (yer/her/fat/zul)