Anggota DPRD Kabupaten Tegal meminta Pemkab Tegal segera membantu korban angin kencang di Desa Lebakgowah Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal. Karena ada 23 rumah milik warga yang atapnya rusak, sehingga perlu perbaikan segera.
Anggota Dewan Dapil I Memet Said, Senin (27/12) mengatakan, hasil terjun ke lokasi bencana ditemukan sedikitnya 23 rumah yang atapnya berterbangan. Sehingga perlu segera diperbaiki agar rumah warga yang atapnya rusak dapat ditempati.
"Anggota BPBD sudah datang ke lokasi bencana. Sehingga saya yakin sudah tahu estimasi kebutuhan yang harus diberikan pada warga," katanya.
Sedangkan Kepala Markas PMI Kabupaten Tegal Sunarto menyatakan, angin kencang telah menyapu dua desa, yakni Desa Lebakgowah Kecamatan Lebaksiu dan Desa Balapulang Wetan Kecamatan Balapulang. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Hanya puluhan rumah mengalami kerusakan. Peristiwa itu berawal saat di wilayah tersebut diguyur hujan deras. Tidak berselang lama, tiba-tiba datang hembusan angin kencang dan menerjang puluhan rumah penduduk di dua desa tersebut.
"Kerusakan rumah bervariatif, mulai dari rusak ringan hingga berat. Yang paling banyak di Desa Lebakgowah, yakni ada 23 rumah yang rusak dan di Balapulang Wetan hanya ada 1 rumah,” ucapnya.
Kendati pihaknya sudah mendata, tambah Sunarto, tetapi belum bisa memastikan. Sebab, data yang diperolehnya baru sementara. Disebutkan, rumah warga yang rusak mayoritas pada bagian atap, yakni genteng beterbangan akibat diterjang angin kencang.
Sementara itu, Relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal Kurdianto mengatakan, kerusakan rumah yang disebabkan angin kencang masih kategori kerusakan ringan. Begitu mendapatkan laporan dari warga tentang adanya bencana angin kencang, pihaknya langsung ke sana dan melakukan assesment.
Untuk kerugian sendiri diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
"Ada satu tempat usaha yang mengalami rusak parah, yakni penggilingan padi. BPBD mengimbau warga agar lebih berhati-hati karena saat ini sering terjadi cuaca ekstrim," pungkasnya. (guh/ima)