Mantan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono ikut merespons penunjukan Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menjadi menteri agama menggantikan Fachrul Razi.
Menurutnya, Gus Yaqut punya rekam jejak yang baik dan kokoh dalam komitmennya mengawal dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Sepak terjangnya dalam merawat keragaman bangsa Indonesia terlihat nyata. Dia tidak segan berhadapan dengan pihak-pihak yang bersikap intoleran,” ungkapnya.
Di matanya, Gus Yaqut adalah figur muda, tegas, dan pemberani. Sangat pas menduduki jabatan menteri agama.
“SELAMAT SANG PEMBERANI @Ansor_Satu, Presiden Jokowi mengambil langkah tepat dengan mengangkat figur muda, tegas, dan pemberani untuk menjadi Menteri Agama,” cuit Hendropriyono di akun Twitter pribadinya, Rabu (23/12).
“Terbersit harapan, Kementerian Agama ke depan bisa menerangi hari-hari depan kita, juga anak dan cucu kita, dengan semangat untuk merawat kehidupan,” sambungnya lugas dikutip dari Fajar.
Mantan ketua umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) itu menilai, masalah penanganan radikalisme yang tengah menggerogoti bangsa ini sangat tepat disematkan di pundak Gus Yaqut yang memang begitu keras menentang potensi perpecahan sesama anak bangsa tersebut.
“Terorisme adalah pohon dan Radikalisme adalah akarnya, maka di sini lah kerja ideologis ke depan tersemat di pundak Gus Yaqut sebagai Menteri Agama. Akar dan tanah radikal akan dimatikan oleh Gus Yaqut dengan mengembangkan ajaran agama yang moderat,” tegasnya.
Ia pun mendorong Kementerian Agama di bawah kendali Gus Yaqut meninjau ulang regulasi dan sejumlah aturan yang justru berseberangan dengan prinsip kebersamaan dan persatuan.
“Kemenag perlu melakukan tinjau ulang dan deregulasi jika ada sejumlah aturan yang justru tidak sesuai dengan prinsip kebersamaan. Seperti SKB 3 Menteri yang praktis bertentangan dengan UUD 1945 tentang kebebasan beragama. Kemenag harus menjadi rumah bagi semua Agama, bukan hanya satu Agama,” pungkas Hendropriyono.
Terakhir sebagai kalimat penutupnya, ia menghaturkan selamat kepada Gus Yaqut dalam mengemban amanah yang terbilang berat ini.
“Alhasil, Congratulations Ananda Yaqut Cholil Qoumas bin Yang Mulia Almaghfirlah Cholil Bisri. Selamat mengemban amanah. Maju terus, negara tidak boleh kalah dengan premanisme!” tutupnya. (endra/fajar/ima)