Hanya gara-gara diingatkan sang ibu untuk tidak makan mie instan terus, seorang pemuda belasan tahun di wilayah Gading Serpong berani berbuat nekat.
Warga Cluster Jasmine, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten, berinisial IN, 18, nyaris membunuh ibu kandungnya, Senin (21/12).
IN tidak terima dilarang ibunya makan mie instan. Beruntung si ibu berteriak dan didengar sekuriti perumahan tersebut.Teriakan ibu yang meminta tolong karena mau dibunuh pemuda yang tidak lain anak kandungnya dengan pisau lipat itu mengagetkan warga setempat.
Atas kejadian itu, sekuriti dan si ibu langsung melaporkannya ke Polsek Kelapa Dua.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Kelapa Dua AKP Muharram Wibisono mengatakan, pihaknya menerima laporan adanya percobaan pembunuhan sekitar pukul 10.00 WIB dan langsung mendatangi lokasi kejadian.
“Jam 10 pagi ada laporan ke Polsek Kelapa Dua bahwa telah terjadi percobaan pembunuhan. Pelaku adalah anak kandung korban. Pelaku mengejar ibunya dan untung adiknya berhasil mengunci kamarnya jadi aman dan untuk ibunya langsung melapor,” terang Wibisono, Senin (21/12) dikutip dari Fajar.
Saat melihat jajaran Unit Reskrim Polsek Kelapa Dua tiba di lokasi kejadian, pelaku IN langsung mengunci seluruh pintu rumah. Akan tetapi langsung didobrak anggota Polsek Kelapa Dua.
“Ketika didobrak anak ini kabur ke lantai atas dan tangganya ditutup kasur, dan dari atas yang bersangkutan tahu kalau anggota ini sedang upaya melakukan penangkapan,” ujarnya.
Karena mengetahui akan dilakukan penangkapan, pelaku IN langsung menyerang anggota yang berada di lantai bawah dengan melempari benda-benda tumpul maupun benda berbahaya.
“Dan pelaku melakukan perlawanan. Awalnya kami coba negosiasi, kami ajak dengan kekeluargaan, namun sekitar 2 jam tidak ada hasil. Bahkan anak ini terus menyerang anggota dengan menggunakan benda tumpul dari atas dilempar ke bawah, bahkan ada anggota yang terluka lecet,” ungkap Wibisono.
Menurut perhitungan anggota Polsek Kelapa Dua sudah di luar batas, dan bisa membahayakan anggota maupun pelaku, jajaran Unit Reskrim Polsek Kelapa Dua langsung mengambil tindakan melumpuhkan pelaku dengan cara memberikan gas air mata.
“Perhitungan kami demi keamanan anggota dan pelaku, kami lakukan tindakan tegas dengan gunakan gas air mata. Kami kepung di kamar, kami buat lumpuh, ketika tidak bisa melakukan pergerakan kami amankan,” terangnya.
Dari informasi yang didapat, pelaku kesal karena dinasihati sang ibu karena mengonsumsi mie instan secara terus menerus.
“Informasi awal, pelaku ditegur ibunya jangan makan mie instan terus. Lalu pelaku marah, bilang kamu siapa ngelarang saya, timbul cekcok mulut dan pelaku ambil pisau lipat dan langsung ngejar ibu dan adik,” jelas Wibisono.
Masih kata Wibisono, pelaku IN diduga mengalami depresi sejak dua tahun, sehingga bisa berbuat di luar batas. Untuk itu, pihaknya akan memeriksakan kesehatan jiwa pelaku IN yang juga putus sekolah sejak kelas 1 SMA.