Presiden Jokowi akhirnya mengumumkan perombakan Kabinet Indonesia Maju dengan mengangkat enam menteri baru, Selasa (22/12) sore. Sesuai prediksi, jatah kursi Gerindra dan PDI Perjuangan tetap, hanya menteri dari kalangan profesional yang berubah.
Dari enam menteri baru, Akademisi Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin justru menyoroti posisi Menteri Kesehatan yang ditempati Budi Gunadi Sadikin. Alasannya, Budi tidak memiliki latar belakang yang berkaitan dengan kesehatan.
“Budi diketahui bersama adalah background pengusaha. Ini justru aneh gitu lo. Karena menurut agama, jika urusan diserahkan kepada bukan ahlinya, tinggal menunggu kehancuran. Ini harus kita awasi bersama,” kata Ujang kepada Fajar Indonesia Network, Selasa (22/12).
Direktur Eksekutif Indonesia Poltical Review ini melanjutkan, jangan sampai, urusan kesehatan justru dijadikan proyek dan bisnis. Karena latar belakang menterinya yang memang pengusaha atau pebisnis.
“Ini yang harus disoroti. Harus diawasi kita semua. Karena memang tidak memiliki latar belakang yang menyangkut kesehatan. Jangan sampai nantinya dijadikan ladang bisnis gitu lo. Ini harus diawasi,” tegasnya.
Disebutnya nama Sandiaga Salahudin Uno juga telah diprediksi Ujang sebelumnya. Alasannya, hampir semua petinggi partai telah mendapatkan posisi. Tinggal Sandiaga Uno. Terlebih, saat maju dalam pemilihan presiden, kucuran dana terbesar juga berasal dari pengusaha muda tersebut.
Beralihnya pos menteri dari Menteri Kelautan dan Perikanan ke Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, kata Ujang sudah sesuai kesepakatan antara Jokowi dengan Prabowo. Prabowo, sudah menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi.
“Karena memang Prabowo sudah bertemu. Dan intinya, pos KKP ditinggalkan. Diganti kementerian lain. Intinya, jatah juga tidak berkurang,” tambahnya.
Diketahui, Presiden Jokowi kemarin mengumumkan enam menteri baru. Para pembantu presiden yang tergabung Kabinet Indonesia Maju mengenakan kemeja putih dengan setelan jaket biru di bagian luar. (khf/zul)