KPU Kabupaten Pemalang mencatat sebanyak 764.336 orang datang ke TPS untuk mencoblos bupati dan wakil bupati pilihannya. Hal ini merupakan partisipasi tertinggi sepanjang sejarah Pilkada Pemalang.
"Dari 1.106.017 jumlah pemilih, 69,10 persen atau 764.336 datang mencoblos. Ini merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah pilkada langsung di Pemalang," ujar Anggota KPU Pemalang Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM Agus Setiyanto, Selasa (15/12).
Agus menguraikan, pada Pilkada 2005 partisipasi masyarakat hanya 65,00 persen. Sedangkan pada 2010, partisipasi pemilih justru merosot hanya 56,74 persen yang menggunakan hak suaranya. Kemudian pada Pilkada 2015, partisipasi Kabupaten Pemalang tercatat 59,36 persen.
Capaian tertinggi kali ini, menurutnya, ditunjang banyak faktor. Di awal tahapan, KPU Kabupaten Pemalang melakukan penelitian secara khusus tentang penyebab masih tingginya golput selama pilkada.
"Salah satunya kita mendatangi desa-desa terjauh yang partisipasinya masih rendah, kita langsung datang untuk memberikan sosialisasi," lanjutnya.
Meski demikian, capaian 69,10 persen belum final. Sebab masih menyisakan 30 persen lebih warga yang berlangganan golput. Jumlah itu setara dengan 331.805 orang.
"Ke depan, kita terus lakukan inovasi untuk menjaring partisipasi, kami juga harus mendesain teknis coblosan baru misalnya memperbolehkan para perantau bisa mencoblos melalui pos ataupun online," tandasnya. (sul/ima)