Gara-gara foto wajahnya yang tersenyum viral, Ahmad Mujahid (33) yang tinggal di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur terpaksa lapor polisi.
Pasalnya, dia disebut sebagai sosok jenazah anggota Front Pembela Islam (FPI) yang meninggal sambil tersenyum.
Karena hoaks tersebut, Mujahid akhirnya lapor polisi di Polres Kutai Kertanegara. Dia mengaku fotonya diedit orang lain.
Dikutip dari Pojoksatu, Mujahid, yang kesehariannya sebagai marbot masjid dan guru mengaji itu, dihadirkan saat konferensi pers di Polres Kutai Kertanegara.
Menurutnya, foto selfie yang dia bagikan ke grup WhatsApp dalam posisi tiduran. Tidak ada maksud apapun membagikan foto itu ke grup WhatsApp.
“Gurauan saja, tidak menyangka jadi begini. Ya itu memang foto saya sendiri. Seolah-olah saya mati, padahal saya masih hidup,” ungkapnya di Polres Kutai Kertanegara.
“Saya tidak tahu siapa yang membuat foto saya jadi begitu, dan viral. Mudah-mudahan nanti kalau sudah tahu yang mengedit foto saya, bisa menjelaskan apa maksudnya,” ungkap Mujahid.
Lantaran fotonya diedit oleh orang lain dan menjadi viral di media sosial, dia kemudian melapor ke Polres Kutai Kartanegara.
“Dia (Ahmad Mujahid) ini sebenarnya, saksi korban. Karena foto dia diedit, dan viral di medsos,” kata Kapolres Kutai Kartanegara AKBP Irwan Masulin Ginting, Jumat (11/12).
Kasus itu bermula pada 6 Desember 2020 lalu. Mujahid berkirim foto selfie ke teman chat di WhatsApp (WA).
Selang sehari kemudian, foto selfie yang sama dikirim Mujahid ke grup WhatsApp (WA) Pencinta dan Pembela Ulama.
“8 Desember 2020, Mujahid kaget fotonya viral dengan narasi jenazah laskar FPI tersenyum saat meninggal,” ujar Irwan.
Kemunculan foto itu viral dan Mujahid terkejut. Untuk mengklarifikasinya, Mujahid membuat video pribadi untuk menjelaskan foto itu.
“Ahmad Mujahid ini sebagai saksi korban. Dia tidak tahu siapa yang mengedit, dan memviralkan foto tersebut,” ujar Kapolres.
“Pelaku edit foto ini sudah ditangani Bareskrim, kita koordinasi dengan Bareskrim. Saksi lain juga kita periksa, untuk menemukan tersangka. Diduga, pelaku edit foto ini dari luar (Kutai Kartanegara),” katanya lagi. (ral/int/pojoksatu/ima)