Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) meminta Presiden Joko Widodo dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) turun tangan mengungkap kasus penembakan 6 laskarnya oleh polisi.
Lewat video yang disiarkan Channel YouTube Front TV, HRS menyatakan, kasus kematian 6 anggota Laskar Front Pembela Islam (FPI) hendaknya disikapi dengan bijak oleh masyarakat, khususnya umat Islam. Masyarakat diminta untuk tetap mengikuti prosedur hukum yang berlaku di Indonesia.
"Saya minta seluruh elemen dari Presiden, DPR, semua untuk bersama-sama mengungkap fakta yang sebenarnya. Apa yang terjadi di balik semua ini," kata Habib Rizieq dikutip dari Kantor Berita RMOLJakarta, Kamis (10/12).
HRS mengaku dirinya tidak menyangka bakal diikuti oleh polisi. Kata dia, rombongan hanya tahu bahwa sedang dikejar oleh orang tak dikenal.
"Pada saat kejadian tidak ada satu pun di antara kami, baik saya dan keluarga maupun seluruh laskar pengawal, yang mengira kalau yang melakukan pengejaran, mepet, mengganggu adalah dari kepolisian. Sama sekali kami tidak menduga, tidak pernah mengira," tutur dia.
Menindaklanjuti peristiwa tersebut, ia meminta masyarakat dan pendukungnya tetap bisa menahan diri. HRS menegaskan, FPI bakal menempuh jalur hukum sebagai upaya mencari keadilan.
"Saya minta kepada seluruh rakyat dan bangsa Indonesia menahan diri. Sabar. Kita hadapi dengan elegan, kita tempuh prosedur hukum yang ada," pungkas Habib Rizieq. (rmol.id/ima)