Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani meminta peristiwa penembakan enam orang, Senin (7/12) dinihari WIB, di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 50 diselidiki secara lebih mendalam dan independen.
"Kami sangat menyesalkan kejadian ini. Karenanya perlu diselidiki secara mendalam dan independen," ujarnya.
Dia mendorong Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) yang memiliki mandat Undang-Undang, untuk melakukan penyelidikan terhadap peristiwa yang menyangkut hak dan kelangsungan hidup manusia khususnya warga negara.
"Komnas HAM harus menjalankan kewenangan penyelidikannya secara independen dan tanpa prasangka, baik kepada anggota Polri yang terlibat maupun terhadap anggota FPI yang menjadi korban maupun yang masih hidup," kata Arsul.
Anggota Komisi III DPR itu juga mengatakan PPP ingin agar kasus tersebut diselesaikan melalui jalur hukum. "Ini penting sebagai jalan untuk menegakkan keadilan sebagaimana yang disuarakan ormas Islam salah satunya Muhammadiyah," kata dia.
Wakil Ketua MPR RI itu juga mengajak masyarakat tetap tenang, agar kejadian ini tidak menjadi komoditas politik yang justru menambah kegaduhan.
"Kritik terhadap pemerintahan silakan terus dilakukan, karena ini negara demokrasi. Tetapi kritik tersebut tidak dilakukan dengan cara-cara yang bisa menumbuhkan kebencian antargolongan dan membelah masyarakat kita," kata Arsul.
Sementara Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Kepolisian Indonesia, Brigadir Jenderal Polisi Awi Setiyono mengatakan polisi mempersilakan Komnas HAM yang membentuk tim guna mendalami kasus tewasnya enam pengikut Rizieq Shihab.
"Ya tidak apa-apa. Itu bentuk pengawasan eksternal," katanya.
Polri juga nantinya akan membantu memberikan informasi dan data yang diperlukan Komnas HAM dalam menyingkap kasus itu. "Kami akan membantu terkait data yang dibutuhkan," katanya.
Ditegaskannya, selama ini Kepolisian Indonesia telah bersikap transparan dalam berkoordinasi dengan Komnas HAM untuk mengungkap sejumlah kasus. "Selama ini kami transparan kok," tuturnya.
Ditambahkannya, Polri memiliki tim investigasi internal yang masih bekerja mengungkap kebenaran di balik kasus ini. "Kami ada tim internal, tim masih bekerja," katanya. (gw/zul/fin)