Menteri Kelautan dan Perikanan nonaktif Edhy Prabowo dan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara sudah resmi ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane menilai penangkapan dua menteri Kabinet Indonesia Maju tersebut menjadi bukti kesalahan presiden.
Apalagi, dua anak buah Presiden Jokowi itu juga ditangkap dalam jarak yang cukup berdekatan. Sekitar sepekan.
Neta menilai, hal ini menjadi bukti bahwa Presiden Jokowi sudah melakukan kesalahan besar dalam memilih para pembantunya.
“Di saat bangsa ini sedang kesulitan dan kesusahan menghadapi pandemi Covid-19, saat rakyat serba-kekurangan, kok ya kedua menteri Jokowi itu tega-teganya melakukan aksi korupsi gila-gilaan,” kecam Neta dalam keterangannya, Minggu (6/13) dikutip dari Pojoksatu.
Bahkan, lanjut Neta, diduga uang hasil perbuatan korupsi itu digunakan untuk berfoya-foya membeli barang branded.
“Bagaimanapun aksi ini tidak bisa ditolerir. Kedua menteri Jokowi itu perlu dijatuhi hukuman mati,” tegasnya.
Menurut Neta, kesalahan Jokowi dalam memilih menteri kabinet sebenarnya sudah terlihat pada tahun pertama kepemimpinannya yang kedua.
Bahkan, kata Neta, Jokowi berencana me-reshuffle kabinetnya tetapi selalu batal hingga kedua menterinya ditangkap KPK. (Pojoksatu/ima)