Mujahid 212 Damai Hari Lubis membantah bahwa Habib Rizieq Shihab kabur dari Rumah Sakit Ummi Kota Bogor.
Kendati pergi lewat pintu belakang melalui gudang obat, imam besar Front Pembela Islam (FPI) itu dinilai Damai sebagai hal yang wajar.
“Sudah sepengetahuan umum keluar dari pintu belakang, adalah hal yang biasa untuk seorang publik figur,” ujarnya dari RMOL, Senin (30/11).
Apalagi, kata dia, HRS memang adalah tokoh sekaligus ulama besar.
“Terlebih untuk seorang HRS. Bahkan beliau seorang tokoh ulama besar,” sambungnya.
Sebaliknya, ketua Aliansi Anak Bangsa ini menilai sikap HRS itu sudah tepat.
Karena menurutnya, jika HRS pulang dari pintu utama RS, bukan tidak mungkin akan menimbulkan kerumunan.
“Sehingga menurut kami justru sebagai langkah brilian dan safety serta taat hukum, pintu alternatif untuk hindari kerumunan sudah tepat dan benar,” katanya.
Damai berujar, dengan keluar dari pintu belakang, itu identik dengan pelaksanaan imbauan atau anjuran pemerintah yang mesti dipatuhi dalam PSBB.
“Suka tidak suka, mau ngakui atau tidak, namun riilnya begitu. Beliau (HRS) melebihi artis,” ujarnya.
“Karena bukan hanya disukai (oleh para penggemar) namun dicintai bahkan dihormati serta dimuliakan,” tandasnya.
Mengenai hal Ini, pegiat media sosial Denny Siregar meminta semua pihak agar tidak membully seorang habib atau ulama.
Hal itu disampaikan Denny Siregar melalui akun Twitter pribadinya, sebagaimana dikutip dari PojokSatu.id.
“Tidak seharusnya kita membully seorang habib, apalagi dia ulama,” cuitnya.
Menurutnya, penghormatan kepada seorang habib harus tetap dilakukan. Kendati sekalipun habib tersebut memiliki kesalahan.
Penghormatan terhadap seorang ulama itu adalah bagian dari adab dan akhlak yang baik.