Asian Development Bank (ADB) menyarankan negara-negara ASEAN lebih baik membangun persediaan vaksin Covid-19 secara kolektif atau bersama. Langkah tersebut dinilai lebih baik daripada harus berebut vaksin yang jumlahnya terbatas.
"Daripada bersaing untuk mendapatkan vaksin yang jumlahnya terbatas, akan lebih baik bila pendekatan yang dilakukan ASEAN ke depannya terkait ketersediaan vaksin Covid-19 untuk semua adalah dengan membangun persediaan vaksin itu sendiri," kata Kepala Ahli Kesehatan dari ADB, Eduardo Banzon, Rabu (25/11).
Banzon menyoroti beberapa negara anggota ASEAN, seperti Indonesia dan Vietnam, yang sudah mulai berupaya untuk memproduksi sendiri vaksin untuk virus corona baru.
"Saya pikir mengapa ASEAN tidak membangun sendiri persediaan vaksinnya. Lebih banyak pasokan vaksin harus diproduksi. ASEAN sebenarnya bisa jauh lebih baik dalam hal ini," ujarnya.
Menurut Banzon, cara lain bagi negara-negara ASEAN untuk menjamin ketersediaan vaksin bagi warganya yang mencapai lebih dari 600 juta adalah dengan bergabung dengan Fasilitas Akses Global Vaksin Covid-19 atau inisiatif COVAX.
"Inisiatif COVAX yang digagas oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersama dengan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI) serta Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI) merupakan mekanisme untuk menuju akses dan penyebaran vaksin secara adil," tuturnya.
Banzon menilai, bahwa COVAX merupakan upaya yang baik dalam memastikan akses yang berkeadilan terhadap vaksin Covid-19 bagi semua negara, termasuk negara miskin dan berpendapatan rendah.
"COVAX juga mengatur cara subsidi pengadaan vaksin Covid-19, baik untuk negara berkembang di ASEAN seperti Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos dan Vietnam serta Myanmar. Negara dengan pendapatan menengah seperti Thailand, Singapura dan Malaysia juga bergabung dengan COVAX," imbuhnya.
Selain itu, lanjut Banzon, upaya lain yang dapat dilakukan negara-negara ASEAN untuk memastikan ketersediaan vaksin Covid-19 yakni dengan memesan dan membeli vaksin secara kolektif. Seperti yang dilakukan negara-negara Uni Eropa.
"Uni Eropa bersatu dalam aliansi untuk pemesanan vaksin. Mereka tidak menawar dalam bentuk satu negara individu," ucapnya
Terkait hal itu, Banzon menyayangkan langkah Indonesia telah melakukan pemesanan vaksin Covid-19 secara individu. Namun menurutnya, tindakan itu sebagai hal yang wajar dilakukan.
"Akan tetapi, kami tetap mendorong negara-negara ASEAN untuk dapat bekerja sama membangun persediaan Covid-19 secara bersama," pungkasnya. (der/zul/fin)