Masyarakat yang berada di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kabupaten Brebes diminta waspada. Hal ini tidak lain lantaran kondisi sungai di wilayah Kabupaten Brebes saat ini mengalami kerusakan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Brebes Nushy Mansur mengatakan, ada beberapa tanggul yang perlu perbaikan. Baik itu kewenangan Dinas Pengairan dan Sumber Daya Air dan Tata Ruang (PSDA-Taru) Provinsi Jawa Tengah maupun Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung (Cimancis).
"Untuk perbaikan tanggul yang kritis sendiri perlu anggaran yang cukup banyak. Apalagi, wilayah kerja BBWS Cimancis sendiri cukup luas. Bukan hanya Cisanggarung, tapi sampai di Kabupaten Indramayu," kata Nushy, Rabu (25/11).
Nushy mengungkapkan, di Cimancis ada 72 titik tanggul kritis. Selama musim hujan ini, pihaknya hanya bisa melaporkan kepada pihak yang berwenang. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan jajaran BBWS Cimancis. Namun, dipastikan hanya ada pemeliharaan dan tidak ada perbaikan tanggul.
"Di tengah pandemi Covid-19 tidak ada perbaikan tanggul. Karenanya, masyarakat yang berada di sekitar DAS diminta untuk waspada," tambahnya.
Hingga kini, tercatat ada 27 titik tanggul di DAS Cimancis rawan jebol. Ke 27 titik tersebut tersebar di beberapa desa yang berada di DAS Cisanggarung di Kecamatan Losari. Sungai Cisanggarung sendiri membelah wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Kepala Dinas Pengelola Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (DPSDAPR) Kabupaten Brebes melalui Kepala Bidang (Kabid) Konservasi Sumber Daya Air Mulyadi mengatakan, memasuki musim penghujan ini, masih ada 27 tanggul di Sungai Cisanggarung yang kondisinya kritis dan rawan jebol.
"Kurang lebih ada 27 titik tanggul di Sungai Cisanggarung yang kondisi tanggulnya kritis," pungkasnya. (ded/ima)