"TNI sebagai komponen pertahanan negara, tidak akan membiarkan aksi terorisme menghantui dan mengancam kehidupan masyarakat," tegasnya saat memimpin Apel Gelar Pasukan Latgultor Satuan Aksi Khusus (Sataksus) TNI dalam Rangka Pengamanan VVIP TA 2020 di Pelabuhan JICT II Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Latihan dilakukan sebagai upaya-upaya meminimalisir potensi terjadi aksi terorisme.
"Karena itu, perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan daya cegah dan daya tangkal serta kecepatan bertindak dalam menanggulangi terjadinya aksi terorisme," katanya.
Dijelaskannya, latihan digelar sebagai implementasi strategis untuk menghadapi kemungkinan terjadinya serangan teror terhadap para Pejabat VVIP.
"Salah satunya adalah Presiden dan Wakil Presiden RI serta tamu VVIP setingkat Kepala Negara atau Presiden dan Wakil Presiden negara sahabat sebagai wujud menjaga kehormatan dan kedaulatan NKRI," tutur eks Wakil Danjen Kopassus ini.
Dia juga menyatakan aksi terorisme tidak hanya menjadi ancaman bagi Indonesia. Bentuk-bentuk terorisme merupakan ancaman global yang sudah terbukti menimbulkan banyaknya korban jiwa.
"Juga menyebabkan trauma psikologis yang berkepanjangan bagi masyarakat, serta menimbulkan dampak negatif yang cukup luas terhadap berbagai aspek kehidupan," tegasnya. (gw/zul/fin)