Lewis Hamilton sukses menyamai rekor dunia milik pebalap Ferarri Michael Schumacher dengan tujuh titel juara dunia. Namun, sayangnya pebalap Inggris ini belum ada kesepakatan dengan Mercedes soal kerjasama lanjutan.
Bos Mercedes, Toto Wolff menyebut delay-nya kesepakatan kerjasama bukan menjadi masalah. Wolf mengatakan tak ada ketegangan dengan pemilik 95 gelar juara seri F1.
Kedua pihak masih saling memberi banyak waktu, untuk segala pertimbangan yang dibutuhkan.
“Mungkin di akhir tahun ini. Bukan karena masing-masing dari kami tidak punya waktu untuk duduk bareng. Namun saya tidak ingin menempatkan diri saya sendiri dalam tekanan, dengan mengatakan kapan kami akan mengumumkan kontrak baru ini akan disepakati, entah itu sebelum GP Bahrain atau Abu Dhabi. Yang jelas, kontraknya akan semakin mahal setelah GP Turki kemarin,” kata dikutip Crash, Rabu (18/11).
Hamilton sempat membuat kehebohan usai seri balap di Emilia Romagna. Pebalap Mercedes W11 itu mengatakan soal kemungkinan hengkangnya dari kubu ‘The Silver Arrows’. Namun Wolff meyakini jika apa yang ditakutkan banyak pihak itu, tidaklah akan terjadi dalam waktu dekat ini.
“Dia suka balapan dan kompetisi ini, demikian pula tim kami dan saya sendiri. Saya rasa, hidup tanpa stopwatch (di kompetisi ini) tidak akan seindah ini. Jadi saya pikir kami masih akan bersama-sama setidaknya hingga tahun depan, atau beberapa tahun lagi sebagai tambahan, terlebih lagi menjelang perubahan regulasi di 2020. Jadi saya rasa kita masih akan bersama-sama untuk beerapa waktu ke depan,” ujarnya yakin.
Jauh hari sebelum ini, Eddie Jordan dari EMKA Productions Limited menganjurkan baik Hamilton dan Wolff, untuk tidak lagi terlibat dengan Mercedes dan mencari tim lainnya sebagai petualangan berikut mereka. Dengan meninggalkan zona nyaman, maka mereka akan dihadapkan pada tantangan baru yang lebih mengasyikan.
“Saya pribadi merasa jika Lewis harus bergabung dengan Red Bull dan jangan Ferrari. Alasannya adalah karena (di Red Bull) ada pebalap muda terbaik terbaik saat ini, Max Verstappen. Gayanya, kecepatannya, intelekttualnya, kontrolnya di sirkuit balap, juga arogansinya,” kata Jordan dalam wawancaranya dengan Ziggo Sport. (ruf/gw/zul/fin)