Masyumi Kembali Aktif, UAS Diusulkan Jadi Tokoh Sentral, Musni Umar: Partai Juga Butuh Dana

Sabtu 07-11-2020,19:49 WIB

Setelah aktif kembali,  Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar berharap Partai Masyumi reborn bisa memunculkan figur sentral agar bisa menarik simpati umat Islam.

“Kita sangat berharap Partai Masyumi baru ini memunculkan tokoh sentral, misalnya kalau bersedia KH Abdul Somad. Itu hebat, kalau beliau bersedia menjadi ketua umum Masyumi reborn,” kata Musni dikutip dari akun YouTube miliknya, Sabtu (7/11).

Pakar sosiologi itu menilai sangat sulit sebuah partai, apalagi partai baru menarik dukungan jika tak ada figus sentralnya.

Dia memberikan contoh dua partai yang sempat berjaya berkat figur sentral yang ada. Misalnya Partai Hanura saat masih dipimpin Wiranto dan Partai Bintang Reformasi saat masih ada Zainuddin MZ.

Persoalan kedua yang juga harus diperhatikan Partai Masyumi adalah dana. Musni bilang, sangat sulit menjalankan program partai tanpa sokongan keuangan yang memadai.

“Yang kedua tidak hanya figur sentral, tapi juga dana. Untuk kampanye butuh dana, tidak bisa sukses pencalonannya kalau tidak ada dana,” jelasnya dikutip dari Fajar. 

Sebagai saran, Musni meminta Partai Masyumi dan Partai Ummat yang sudah dideklarasikan oleh Amien Rais bisa menyatu di Pemilu.

“Saya berharap partai ini bersinergi dengan Partai Ummat dalam Pemilu 2024, sehingga tampil dalam pemilu satu partai. Diharapkan dapat dukungan suara dan lolos dalam Ambang batas di DPR RI,” ungkapnya.

Sebelumnya, Sabtu (7/11), Partai Masyumi kembali aktif setelah deklarasi resmi bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-75 Partai Masyumi.

Sekretaris Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Partai Islam Ideologis (BPU-PPII) Taufik Hidayat, mengatakan, kebangkitan Masyumi ini didasari dengan kerinduan akan partai islam ideologi seperti Partai Masyumi masa lalu.

Adapun calon-calon Majelis Syuro di antaranya; mantan Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua, mantan Menteri Kehutanan Malam Sambat Kaban, Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain, Budayawan Ridwan Saidi, hingga Kiai Abdul Rosyid Syafei. (msn/fajar/ima)

Tags :
Kategori :

Terkait