Denny Siregar angkat bicara terkait kasus pemenggalan guru di Prancis. Pegiat media sosial yang dijuluki Panglima Cebong itu mengaku sangat menghargai agama orang lain.
Sekadar diketahui, guru tersebut dipenggal di depan sekolahnya. Sebelumnya, guru nahas itu memperlihatkan karikatur Nabi Muhammad SAW kepada para murid-muridnya di dalam kelas.
“Saya bukan membela pemenggalan guru di Perancis. Cuman aneh aja. Kalian selama ini ngejek Yesus pake kolor. Trus ngejek Yesus di gantungan. Kalian ejek mereka terus seolah2 kalian paling benar,” kata Denny melalui akun Twitter pribadinya, @Dennysiregar7, Rabu (28/10).
“Sekalinya balik diejek, main penggal. Kalo ga mau diejek, jgn suka ngejek. Simple,” tambah Denny.
Denny Siregar mengakui lantaran sangat menghargai agama orang lain, dia pun dihormati dan sering diundang untuk bicara di gereja. “Setiap gua diundang bicara di gereja, agama gua dihormati mereka. Kenapa? Karena gua menghormati agama mereka,” tulisnya.
Denny mengutip ayat Alquran surat Al-An’am ayat 108 yang melarang umat Islam mencaci maki berhala yang disembah oleh orang-orang musyrik.
Terjemahan ayat itu yakni: Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan.
Denny menegaskan, Alquran sudah mengingatkan dengan tegas untuk tidak mencaci maki ajaran orang lain.
“Seandainya kita dikenal sebagai orang yang sangat menghormati ajaran orang lain, pasti disaat ajaran kita dihina, mereka yang ajarannya berbeda akan ikut membela kita juga,” katanya.
“Tapi bgmn mrk bisa membela ajaran kita, kalau kita selalu menghina ajaran mereka ? Coba, drun. Think,” pungkas Denny.
Kasus pemenggalan guru di Prancis membuat Presiden Prancis, Emmanuel Macron marah. Ia mengaitkan pemenggalan itu dengan Islam. Ia menyudutkan Islam sebagai agama yang kejam.
Pernyataan kontroversial Emmanuel Macron mendapat kecaman keras dari berbagai negara-negara muslim di dunia, termasuk Indonesia. (pojoksatu/zul)