Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar mengajak komunitas santri proaktif melawan COVID-19. Metode yang dilakukan pemerintah dalam menekan angka penyebaran Corona, sama seperti protokol Nabi Muhammad SAW saat menghadapi virus di eranya.
"Protokol kesehatan yang diterapkan pemerintah mencontoh apa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. Pandemi itu ada dan nyata. Kalau dibilang tidak ada, itu pembodohan terhadap masyarakat. Rasulullah SAW pernah menyampaikan jika berkembang virus di suatu tempat, jangan pernah masuk ke wilayah tersebut. Kalau sudah terlanjur berada di dalamnya, jangan keluar dari tempat itu," kata Nasaruddin di media center Satgas Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (24/10).
Menurutnya, komunitas santri dan pengelola pesantren tidak boleh berdiam diri. Santri diimbau harus proaktif dalam menyosialisasikan protokol kesehatan di kalangan internal dan masyarakat.
"Komunitas santri harus tampil mengusir virus Corona dengan caranya sendiri. Harus banyak berdoa dan menjadi contoh bagi masyarakat. Sosialisasikan protokol kesehatan. Lakukan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak). Ini untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain," paparnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI), Masdalina Pane mengatakan metode pengendalian virus di zaman Nabi Muhammad SAW masih relevan dengan era saat ini.
Menurutnya santri yang tinggal dalam satu populasi seperti di pesantren berisiko terpapar Corona lebih tinggi. Apabila tidak banyak terhubung dengan dunia luar, justru lebih aman. Begitu juga dengan melakukan penanganan karantina di pesantren.
"Santri yang memiliki gejala ringan mohon segera melaporkan pada pengurus agar segera mendapat tindakan. Kalau ada petugas kesehatan dari puskesmas setempat melakukan pengecekan, mohon dukungannya," jelas Masdalina.
Untuk mencegah terjadinya penularan, lanjutnya, santri dan masyarakat diimbau selalu disiplin menjalankan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak).
"Kami mohon patuhi protokol kesehatan. Apabila ini dilaksanakan, kasus penyebaran COVID-19 tidak akan meluas. Karena itu, semua pihak harus bekerja sama memutus rantai penularan," pungkasnya. (rh/fin)