Pencabutan travel ban oleh AS serta undangan Menhan AS Mark Esper kepada Menhan Prabowo Subianto dianggap lampu hijau untuk bertarung pada Pilpres 2024.
Prabowo bertolak ke AS pada 15-19 Oktober 2020 untuk membahas kerja sama Indonesia-AS, terutama di bidang pertahanan.
Namun, kunjungan kerja Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke Amerika Serikat tidak terlalu berpengaruh apakah ketua umum Partai Gerindra itu akan kembali nyapres atau tidak di 2024.
Demikian disampaikan analis politik yang juga Direktur Mahara Leadership Iwel Sastra.
Dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (24/10), menurut Iwel, tanpa kunjungan ke AS, dengan bermodalkan kursi Gerindra serta ditambah kursi partai lain, jalan Prabowo untuk maju pada pilpres mendatang masih terbuka.
"Pertanyaan paling penting adalah, setelah kalah dua kali berturut-turut dalam pilpres, apakah masih ada peluang Prabowo untuk menang pada pilpres 2024?" imbuhnya.
Saat ini, lanjut Iwel, Prabowo masih mengandalkan suara pendukung loyal Gerindra. Namun, menurutnya, tidak semua yang pernah memilih Prabowo pada 2014 dan 2019 masih setia memilih kembali mantan Danjen Kopassus itu di 2024.
"Mereka yang memilih Jokowi pun tidak mudah juga dipastikan akan memilih Prabowo pada 2024, walaupun misalnya Prabowo juga diusung oleh PDI Perjuangan," tandasnya.
(rmol.id/ima)