Penantian hasil swab massal yang dilakukan UPTD I Pasar Pangkah. Untuk memastikan tidak ada pedagang yang terkonfirmasi Covid-19 membuahkan hasil.
Hasil swab massal yang diikuti 49 pedagang dan staf pasar tersebut semuanya negatif. Hal ini sedikit banyak mampu memberi kepastian pedagang terkait kondusifitas dalam menjalankan aktivitas di pasar.
Kepala UPTD I yang membawahi 5 pasar, yakni Pangkah, Balamoa, Jatilaba, Curug, dan TrayemanEty Sutiarsih menyatakan swab massal di pasar dilakukan mengingat sebelumnya ada trackingwarga yang positif Covid-19. Serta di permukiman tersebut dihuni salah satu pedagang Pasar Pangkah. Untuk memastikan ada tidaknya penyerbaran virus Vorona di pasar, Dinas Kesehatan melakukan swab tes massal.
“Hasilnya sudah turun dari Semarang yang menyatakan semuanya nonreaktif," ujarnya, Jumat (16/10).
Pihaknya menyatakan, upaya menekan munculnya klaster penebaran Covid-19 di areal pasar tradisional hingga kini terus dilakukan secara masif. Dia mengintensifkan jejaring komunikasi dengan paguyuban pedagang pasar.
Agar bisa cepat menginformasikan bila ada pedagang yang dimungkinkan terpapar secara cepat. Agar pola penanganan juga dilakukan dengan segera.
Dia mengakui, di tengah belum berakhirnya pandemi. Aktivitas pasar tradisional sedikit mengalami penurunan dari segi denyut kegiatan jual beli. Kondisi ini membuat sebagian pedagang meminta toleransi keringanan terkait retribusi yang harus dibayarkan.
Untuk keringanan pembayaran retribusi tidak bisa dilakukan. Karena hal itu sudah diatur dalam peraturan daerah. Tahun ini dipastikan target PAD dari sektor retribusi pasar belum bisa terpenuhi.
“Apalagi aktivitas di beberapa pasar sempat diliburkan setelah ada pedagang yang terkonfirmasi. Sehingga pasar ditutup untuk beberapa hari untuk disterilkan," ungkapnya.
Pihaknya kini terus memberi motivasi pada stafnya untuk mengajak seluruh pedagang dan pembeli tetap menjalankan protokol kesehatan dengan benar. (her/gun/zul)