Rasa sakit di mulut yang tidak kunjung sembuh salah satu gejala awal kanker. Seriawan yang lama misalnya.
Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial, Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Pendidikan Universitas Hasanuddin, drg Muhammad Ruslin MKes PhD SpBM(K) menjelaskan, seriawan yang tak kunjung sembuh yang dimaksud adalah terjadi hingga berminggu-minggu.
Sementara seriawan normalnya akan sembuh paling lambat dalam kurun waktu satu minggu. Seriawan itu pun disertai benjolan di mulut yang tidak kunjung sembuh. Serta, benjolan pada kelenjar getah bening yang tidak kunjung sembuh dan tidak jelas penyebabnya.
Kanker mulut dapat terjadi pada bibir, lidah, pipi, dasar mulut, langit-langit keras dan lunak, serta dapat meluas ke sinus, dan tenggorokan. “Keadaan tersebut dapat mengancam jiwa jika tidak didiagnosis dan ditangani secara dini,” kata Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Unhas itu, Jumat (9/10).
Dokter Ruslin menambahkan, gejala lainnya yang juga dapat terjadi pada rongga mulut adalah nyeri atau kesulitan menelan (disfagia), penurunan berat badan yang drastis, pendarahan pada rongga mulut, kesulitan menggerakkan rahang, dan bercak merah atau putih pada rongga mulut.
“Disarankan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter gigi jika salah satu gejala tersebut berlangsung lebih dari tiga minggu,” katanya.
Untuk faktor risiko lain yang dapat memicu terjadinya kanker mulut, yaitu:
Kebiasaan Menyirih
Sirih memiliki efek karsinogenik, yang artinya dapat meningkatkan risiko kanker mulut. Kebiasaan menyirih merupakan salah satu tradisi masyarakat yang dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker mulut.
Human Papillomavirus(HPV)
Human papillomavirus (HPV) adalah sekelompok virus yang menyerang kulit dan selaput lembap di dalam tubuh, seperti yang ada di leher rahim, anus, mulut dan tenggorokan. Berdasarkan beberapa penelitian, jenis HPV tertentu dapat menyebabkan pertumbuhan jaringan abnormal di dalam mulut yang memicu kanker mulut
Diet
Terdapat bukti penelitian yang menunjukkan bahwa pola makan yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko terkena kanker mulut. Makan makanan yang sehat dan seimbang yang mencakup banyak buah dan sayuran dianggap dapat mengurangi risiko terkena kanker mulut.
Oral Hygiene
Kanker biasa dikaitkan dengan luka yang sudah berlangsung lama, maka terdapat kemungkinan kecil bahwa gigi yang lubang atau patah dan sisa akar yang menyebabkan iritasi atau luka di lidah dan mukosa lain di rongga mulut, dapat meningkatkan kemungkinan berkembangnya kanker mulut. Hal senada disampaikan, Dokter Spesialis Penyakit Mulut RSGM FKG Unhas, drg Erni Marlina, SpPM. Dia menegaskan, kanker mulut muncul sebagai pertumbuhan sel yang tidak terkendali dan disertai rasa sakit di mulut yang tidak kunjung sembuh. “Sangat penting untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi serta rutin kontrol ke dokter gigi Anda,” tuturnya. (snd/zul)