Singgung Demo UU Cipta Kerja, Rizal Ramli: Soeharto yang Begitu Kuat Pun Hanya Butuh 20-an Hari untuk Lengser

Rabu 07-10-2020,20:10 WIB

Di tengah aksi demo buruh menentang Undang-Undang Cipta Kerja, Ekonom Dr Rizal Ramli ikit berkomentar. 

Dia menanggapi gerakan turun ke jalan yang semakin marak terjadi di beberapa daerah pascadisahkannya undang-undang tersebut oleh pemerintah dan DPR RI.

Tidak hanya dari aliansi buruh, demo yang makin masif juga dilakukan oleh mahasiswa beragam universitas. Beberapa pandangan mulai bermunculan, mulai dari yang pro hingga kontra dan menganggap sebagai angin lalu.


Rizal Ramli berpandangan, ada beberapa hal yang patut diwaspadai dalam merespons gerakan rakyat.

Baginya, gerakan rakyat akan efektif dalam mendorong terjadinya perubahan bila sudah memenuhi tiga hal. Pertama, gerakan akan efektif mendorong perubahan bila dilakukan secara natural karena kondisi objektif sudah matang, sedangkan kondisi subjektif dalam proses.

"Gerakan akan efektif bila dilakukan organik, sehingga sangat adaptif bagaikan aliran air dari hulu sungai. Kemudian sudah terlalu congkak, padahal di atas 'rumah pasir' buzzeRP," kata Rizal Ramli di akun Twitternya, Rabu (7/10) dikutip dari RMOL.

Hal tersebut bukan omong kosong belaka. Mantan Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur ini pun mengungkit demo besar-besaran yang dilakukan mahasiswa untuk melengserkan Presiden Soeharto 1998 silam.

"Demonstrasi besar-besaran jatuhkan Soeharto itu dimulai tanggal 2 Mei di Makassar. Seminggu kemudian Medan, Solo, Jakarta akhir minggu Mei, habis itu Soeharto Jatuh. Hanya butuh waktu 20-an hari," tegasnya.

Padahal, kata dia, saat itu banyak tokoh partai dan elite menilai kepemimpinan Soeharto sangat kuat. Namun pada akhirnya bisa lengser dengan kekuatan mahasiswa.

Oleh karenanya, ia pun khawatir hal serupa bakal terulang. Terlebih saat ini pemerintahan Presiden Joko Widodo tak lebih kuat dibanding era Soeharto.

"Sampai April 1998, tokoh partai, elite, media, bisnis percaya Soeharto sangat kuat. Wong baru terpilih 11 Maret 1998. Soeharto jauh lebih kuat, ABRI-Golkar kuat. 'Rumah pasir' (house of sand) hari ini sangat fragile, dukungan utama digital, oleh buzzeRP dan InfluenceRP," tandasnya. (rmol.id/ima)

Tags :
Kategori :

Terkait