Agus Harimurthi Yudhoyono (AHY), putra sulung Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono nampaknya akan sulit diangkat menjadi menteri kabinet, meski digadang-gadang masuk ke bursa nama menteri pada perombakan kebinet yang diwacanakan pada Oktober ini.
Hal ini menyusul aksi walk out anggota Fraksi Partai Demokrat dalam rapat paripurna pengesahan Omnibus Law RUU tentang Cipta Kerja.
Analisis itu disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (7/10).
"Itu resiko politik. Karena sudah tanggung. Ingin masuk kabinet pun pasti akan terhalang oleh PDIP," ujar Ujang.
Karena aksi walk out tersebut, Ujang membaca AHY memiliki kemungkinan yang sangat kecil untuk masuk ke kabinet rombakan Jokowi.
"Tapi itu pilihan. Apa yang dilakukan AHY dan Demokrat sudah benar. Karena mengikuti aspirasi dan kehendak rakyat," ungkapnya.
Jika pun masih ada kemungkinan, AHY disinyalir mesti membuat kesepakatan politik dengan Presiden Jokowi. Sebab selama ini, namanya hanya sebatas masuk nominasi, tetapi tidak terealisasi.
"AHY selalu masuk nominasi masuk kabinet. Tapi tak pernah jadi. Soal masuk atau tidaknya AHY di kabinet itu tergantung deal Jokowi dan AHY," demikian Ujang Komarudin. (rmol.id/ima)