Pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa pencapaian ekonomi Indonesia tidak jelek-jelek amat dianggap kembali melukai hati rakyat. Pasalnya, saat ini mereka sedang berjuang untuk melepaskan diri dari impitan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam, menanggapi pernyataan Presiden Jokowi yang mengatakan pencapaian perekonomian Indonesia tidak terlalu buruk.
"Saya kira Jokowi mesti lebih melihat lagi kenyataan di lapangan, jangan hanya melihat angka-angka yang belum tentu dapat dipertanggungjawabkan," ujar Saiful Anam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (6/10).
Karena, lanjut Saiful, sebagian masyarakat masih mengeluhkan dampak dari corona. Akan tetapi, Presiden Jokowi justru mengatakan bahwa pencapaian ekonomi Indonesia tidak jelek-jelek amat.
"Saya kira pernyataan tersebut bisa melukai hati rakyat yang sedang berjuang dalam impitan perekonomian di tengah pandemik. Saya tidak tahu apakah pernyataan Jokowi tersebut ada hubungannya dengan Pilkada yang tetap akan dilaksanakan pada Desember mendatang atau tidak?" jelas Saiful.
Diduga, pernyataan Jokowi tersebut sebagai upaya melegitimasi dalam rangka pelaksanaan Pilkada Desember mendatang.
"Pernyataan Presiden tentang angka penyebaran corona dan ekonomi di Indonesia juga lebih baik dari negara lainnya jangan-jangan hanya sebagai legitimasi dalam rangka pelaksanaan Pilkada Desember mendatang yang banyak ditentang oleh berbagai kalangan," pungkas Saiful. (rmol/zul)