Usai mengesahkan RUU Cipta kerja menjadi Undang-Undang, sebanyak 18 anggota DPR RI dikonfrmasi positif terinfeksi virus Covid 19. Selain itu, 22 orang staf dan tenaga ahli juga dikonfirmasi positif.
Hanya, belum diketahui siapa-siapa saja dan fraksi mana mereka yang positif. Meski membenarkannya, Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin meminta menanyakan langsung info lebih detil siapa saja yang positif ke bidang pelayanan kesehatan DPR RI.
“Saya tidak tahu siapa saja. Karena saya ngga ngecek ke Yankes (Pelayanan Kesehatan, Red.),” kata Azis, Selasa (6/10) kemarin.
Politisi Partai Golkar ini juga menyebut ada 40 orang di lingkungan DPR yang positif. Banyaknya orang di lingkungan DPR juga sempat diwacanakan jika gedung wakil rakyat ini akan dilockdown. Hal ini juga yang membuat DPR mempercepat pengesahan RUU Omnibus Law menjadi Undang-Undang.
“Karena itu resesnya dipercepat. Untuk memutus penyebaran virus di lingkungan DPR,” katanya. Dari jadwal yang sebelumnya beredar, masa reses untuk wakil rakyat kembali ke Dapilnya dijadwalkan 9 Oktober mendatang.
Padahal, sebelumnya Tim Komunikasi Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional merilis, memasuki bulan ke delapan, penanganan pandemi di Indonesia menunjukkan hasil pencapaian positif.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Reisa Brotoasmoro menyebut pada pekan pertama bulan Oktober 2020, angka kesembuhan atau recovery rate berada di 75,27 persen.
"Rasio sembuh terhadap total kasus ini meningkat dibandingkan pekan sebelumnya yang tercatat pada angka 73,77 persen," jelas Reisa, Senin (5/10).
Adapun jumlah pasien sembuh per 5 Oktober 2020 adalah sebanyak 232.593 kasus. Sedangkan kasus aktif tercataat ada 63.274 kasus. Dan kasus terkonfirmasi positif sebanyak 307.120 kasus. Jumlah kasus meninggal sebanyak 11.253 kasus. Rasio kematian dengan total kasus atau case fatality ratio adalah 3,67%.
"Angka kematian tersebut turun dibandingkan satu Minggu sebelumnya yaitu 3,77%. Sekali lagi terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pencapaian ini," kata Reisa.
Pemerintah kata Reisa sudah menerapkan berbagai strategi untuk melandaikan kurva kasus Covid-19 setiap bulannya. Strateginya dengan 3T yaitu testing, tracing dan treatment.
Dalam testing, per harinya sudah mampu mencapai 40 ribu orang diperiksa spesimennya di lebih dari 340 laboratorium. Upaya tracing menemukan sekitar 140 ribu orang suspek setiap harinya.
"Selain 3T, masih ada rumus lain, ingat memakai masker, menjaga jarak dan jauhi kerumunan dan mencuci tangan dengan baik dan benar," ujarnya.
Selain itu pemerintah juga sedang menyiapkan program vaksinasi secara bertahap untuk melindungi masyarakat. Dalam catatan sejarah dunia, Reisa menceritakan suksesnya vaksinasi berdampak terhadap terkendalinya, bahkan hilangnya penyakit menular. (khf/zul)