Defisit anggaran sebesar Rp1.188 triliun atau 51 persen Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) akan ditutup dengan utang. Terkait struktur keuangan APBN 2019 inipun membuat ekonom senior DR. Rizal Ramli geleng kepala.
“Makin ambyaar. Untuk bayar bunga utang saja harus ngutang,” tegas Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur itu dalam akun Twitter pribadinya, Minggu (4/10).
Rizal Ramli lantas menyinggung otoritas fiskal yang tidak cakap. Sebab tidak ada solusi yang dihadirkan. Sebaliknya, tim ekonomi yang dipimpin Menteri Keuangan Sri Mulyani justru selalu menimbulkan masalah baru.
“Otoritas fiskal tidak becus, tapi yg diobok-obok sektor moneter. Bukan cari solusi, malah bikin masalah baru. “Makanya disebut menkeu “terbalik”,” tuturnya.
Pernyataan Rizal Ramli ini mengomentari kicauan dari akun @Quvvatt tentang struktur keuangan APBN 2019. Akun ini memberi sejumlah data yang diklaim berasal dari LKPP BPK.
“1. Penerimaan negara Rp1.960 T; 2. Bunga dan cicilan utang Rp838 T (43 persen); 3. Penerimaan net Rp1.123 T; 4. Belanja negara Rp2.310 T; 5. Kekurangan dana Rp1.188 T (51 persen),” ujar akun tersebut. “Jadi 51 persen APBN 2019 dibiayai dengan utang?” tuturnya. (rmol/zul)