Elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto akhirnya disalip Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Data terbaru itu, terungkap dari survei yang dilakukan New Indonesia Research & Consulting.
"Dengan elektabilitas 17,1 persen, Ganjar berhasil mengejar Prabowo yang kini hanya 16,5 persen," kata Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting, Andreas Nuryono dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (1/10).
Sebagai catatan, elektabilitas gubernur Jawa Tengah itu sebelumnya di angka 14,3 persen. Sedangkan Prabowo mengalami penurunan dari 18,9 persen, posisinya melorot ke urutan kedua dengan selisih 0,6 persen dari Ganjar.
Menurut Andreas, kiprah kepala daerah terutama pada masa pandemi COVID-19 masih menjadi alasan kuat publik untuk memberikan dukungan elektoral. Dalam konteks itu, Prabowo yang menjabat Menteri Pertahanan tidak bisa menunjukkan peran signifikan.
"Pada urutan berikutnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil makin jauh meninggalkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan," kata Andreas seperti yang dikutip dari antara.
Elektabilitas Kang Emil naik dari 11 persen menjadi 12,3 persen, sedangkan Anies turun dari 9,8 persen menjadi 8,7 persen. Rivalitas antara kedua kepala daerah itu menunjukkan bahwa publik makin kurang percaya pada gaya kepemimpinan Anies di DKI Jakarta, dan lebih mendukung Kang Emil.
Terlebih ketika Anies memutuskan untuk memperketat pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Sementara itu, nama-nama lain mengalami penurunan.
Di antaranya Sandiaga Uno (8,9 persen-7,4 persen), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (4,6 persen-4,2 persen), dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (2,7 persen-2,3 persen). Lainnya adalah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (1,6 persen-1,4 persen), Menteri BUMN Erick Thohir (1,3 persen-1,1 persen), dan Menko Polhukam Mahfud MD (1,2 persen-1,0 persen).
"Wajah baru muncul dengan kehadiran Plt Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha yang berhasil menembus posisi 8 besar dengan elektabilitas 1,8 persen," kata Andreas.
Giring menjadi sosok alternatif yang layak diperhitungkan, di tengah deretan nama-nama yang sudah populer sebelumnya. Pemilih muda dari kalangan milenial dan generasi Z, menurut Andreas, menjadi ceruk potensial bagi Giring untuk mendulang dukungan.
Tampilnya Giring juga menggerus elektabilitas sejumlah tokoh dalam survei sebelumnya, seperti Puan Maharani dan Susi Pudjiastuti menjadi di bawah 1 persen. Masih ada pula responden yang tidak tahu/tidak menjawab sebanyak 22,1 persen.
Survei New Indonesia Research & Consulting dilakukan pada 15-25 September 2020, dengan sambungan telepon kepada 1.200 orang responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error ±2,89 persen, tingkat kepercayaan 95 persen. (ant/zul)