50 anggota DPRD Kabupaten Tegal menjalani rapid test di ruang tunggu DPRD setempat, Selasa (29/9). Selain anggota DPRD, sejumlah pegawai sekretariat dewan juga menjalani rapid test.
Ketua DPRD Kabupaten Tegal Agus Salim, Selasa (29/9) mengatakan, rapid test dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona (Covid-19) di lingkungan DPRD Kabupaten Tegal. Kegiatan ini merupakan
agenda rutin setiap bulan. Rapid test kali ini yang ketiga kalinya.
"Ini sudah rapid test yang ketiga dan rutin dilakukan. Dan ini bukan hanya anggota dewan saja tapi pegawai setwan," katanya.
Selama anggota dewan menjalani rapid test, tambah Agus Salim, hasilnya tidak ada yang menunjukkan tanda reaktif, tidak terkecuali pegawai setwan. Jika memang ada yang reaktif, maka yang bersangkutan langsung menjalani tes swab dan karantina mandiri.
"Alhamdulillah tidak ada yang reaktif. Semuanya sehat. Dan kami berharap agar tetap menjaga kesehatan dan patuhi protokol kesehatan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal dr Joko Wantoro menjelaskan, rapid test rutin yang dilakukan DPRD hasilnya nonreaktif sejak pertama dilakukan tes tersebut. Artinya, tes darah yang dilakukan anggota DPRD dan setwan tidak dilanjutkan dengan tes swab. Kalau hasilnya hanya satu garis, artinya nonreaktif. Jika dua, berarti reaktif, dan harus dilanjutkan dengan test swab.
Selain di DPRD, lanjut Joko Wantoro, rapid test juga dilakukan di Bagian Hukum Setda Tegal. Tidak hanya itu, rapid test juga dilakukan di SMA 1 Slawi untuk guru dan karyawan pada hari yang sama.
Sedangkan, rapid test di dinas koperasi, UKM dan pasar akan dilakukan pada Rabu (30/9). Namun, khusus untuk pegawainya dilakukan di laboratorium kesehatan. (guh/ima)