Didemo dan Diusir saat Pidato, Gatot Nurmantyo: Besok Lagi kalau Demo yang Banyak, Berarti Ada Rezeki, Jangan

Selasa 29-09-2020,11:10 WIB

Banyak agenda deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di sejumlah daerah yang didemo, bahkan digagalkan massa. Menyikapinya, Presidium KAMI, Gatot Nurmantyo tidak marah.

Terbaru, aksi demonstran kembali mengganggu dan berujung pembubaran acara deklarasi KAMI di Gedung Juang 45 Surabaya, Senin (28/9) kemarin.

Gatot pun bahkan tidak marah ketika pidatonya di Graha Jabal Nur, Jambangan, Surabaya, yang menjadi tempat para ulama dan habaib berkumpul sebelum ke Gedung Juang 45, dihentikan oleh seorang aparat.

“Aparatur ini melaksanakan tugas, KAMI mengutamakan mayoritas, jangan marah sama aparat karena ini bawahan yang disuruh atasannya,” tegasnya di Masjid Assalam Puri Mas Surabaya, Senin (28/9).

Sementara menanggapi aksi sekelompok orang yang menamakan diri Koalisi Indonesia Tetap Aman (KITA), Gatot meminta pendukung KAMI tidak marah. Sebaliknya dia mengajak untuk bersyukur lantaran kehadiran KAMI membawa berkah untuk KITA.

Dalam hal ini, mantan panglima TNI tersebut berkeyakinan bahwa mereka yang mendemo KAMI mendapat bayaran. “Karena kehadiran KAMI, akhirnya ada demo. Demo kan dibayar. Dalam ekonomi susah seperti ini, ada rekan-rekan yang kesulitan dan ada tawaran yang diterima," katanya.

Dia lantas membandingkan dengan para pendukung KAMI yang datang berbondong-bondong ke Gedung Juang 45 dengan merogoh kocek pribadi. Artinya, secara ekonomi KAMI lebih baik.

“Maka semua saya ajak berdoa agar semua yang demo di Jabal Nur dan Gedung Juang 45, kembali ke rumah masing-masing dengan selamat dan membawa uang sekadarnya untuk keluarganya," jelasnya.

“Jadi keberadaan KAMI menjadi berkah. Besok lagi kalau perlu demo yang banyak lagi. Berarti ada rezeki bagi rekan-rekan kita untuk demo. Jangan dimarahi,” demikian Gatot. (rmol/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait