Satgas Covid-19 Pastikan Gelombang Pertama Virus Corona Belum Usai

Senin 28-09-2020,11:00 WIB

Satgas Penanganan Covid-19 sudah memastikan gelombang pertama penyebaran Covid-19 dengan rata-rata pertambahan kasus mingguan 8,4 persen belum usai. Kondisi ini hampir setengah tahun lebih terjadi di Indonesia.

Sementara di dunia wabah Covid-19 dengan kasus infeksi virus corona yang mengena pada sedikitnya 32 juta orang, termasuk sekitar 985 ribu meninggal, yang dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sementara Indonesia mengumumkan 3.874 kasus baru Covid-19 pada Minggu (27/9) sehingga total kasus yang telah dikonfirmasi mencapai 275.213 orang.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, kasus sembuh di Indonesia bertambah 3.611 orang dalam 24 jam terakhir. Dengan tambahan ini, jumlah pasien sembuh menjadi 203.014 orang. Indonesia juga melaporkan 78 kasus kematian akibat infeksi virus korona ini dalam 24 jam terakhir. Total hingga saat ini pasien meninggal menjadi 10.386 orang.

Berbagai perusahaan dan lembaga pengembang vaksin di seluruh negara berlomba-lomba dan bekerja sama dalam upaya untuk menemukan vaksin yang akan dapat mengakhiri pandemi global Covid-19.

Upaya itu dijalankan oleh antara lain sembilan pengembang vaksin terkemuka di Amerika Serikat dan Eropa Pfizer, GlaxoSmithKline, AstraZeneca, Johnson and Johnson, Merck and Co, Moderna, Novavax, Sanofi, dan BioNTech.

Nah, berdasarkan catatan WHO, lebih dari 150 calon vaksin Covid-19 di seluruh dunia sedang dikembangkan dan diujicobakan. Sedangkan 38 di antaranya sudah berada dalam tahap uji klinis pada manusia.

Selain menemukan vaksin yang manjur, langkah yang tidak kalah penting untuk diupayakan adalah distribusi vaksin secara merata, yang sangat ditentukan oleh akses yang adil bagi semua orang untuk mendapatkannya.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus sejak Juni telah mengatakan bahwa pemulihan kondisi negara-negara di seluruh dunia bisa terjadi lebih cepat jika vaksin Covid-19 tersedia untuk semua orang.

”Vaksin untuk virus corona harus tersedia sebagai barang publik global untuk memastikan semua orang mendapat akses yang sama atas produk penyelamat nyawa yang sedang dikembangkan itu. Banyak pemimpin yang mempromosikan gagasan pembuatan vaksin apa pun sebagai barang publik global, tetapi itu harus terus dipromosikan,” katanya.

Tedros menyerukan agar lebih banyak pemimpin bergabung dalam upaya bersama untuk penyediaan vaksin Covid-19 bagi semua. Sejak tahap awal pandemi, memang sudah jelas bahwa untuk mengakhiri krisis global ini, tidak hanya vaksin yang dibutuhkan, tetapi juga pengadaannya secara merata.

Di Indonesia tersendiri, wabah sebaran makin menggia. Di Jakarta saja kasus baru terbanyak pada hari ini, yakni 1.217 orang dalam sehari sehingga total kasusnya menjadi 70.441 orang.

Sementara itu, data yang sama juga menunjukkan adanya 129.553 orang yang berstatus sebagai suspek. Untuk diketahui kasus Covid-19 di Indonesia tersebar di 497 kabupaten/kota di 34 provinsi yang terdampak.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan tidak perlu menunggu sampai adanya gelombang kedua Covid-19 apabila kasus bisa ditahan tanpa perlu sampai ke puncak penyebaran.

”Bagusnya kasus bisa ditekan melalui perubahan perilaku masyarakat yang sampai saat ini masih belum baik sehingga kasus terus naik,” ujar Wiku.

Wiku mengatakan penyakit yang disebabkan oleh virus korona ini bisa menyerang dengan menunggu masyarakat lengah dan tidak mematuhi protokol kesehatan. Oleh karena itu, dia mendorong agar masyarakat semakin sadar dalam menerapkan protokol kesehatan dan mengubah perilaku hidup di masa pandemi.

Tags :
Kategori :

Terkait