Dua pegawai RSUD dr Soeselo Slawi terpaksa harus menjalani perawatan usai dimassa warga Dukuh Sawangan Desa Sigedong Kecamatan Bumijawa.
Mereka dirawat karena luka-luka yang diderita di bagian kepala dan kaki akibat dimassa saat prosesi pemakaman pasien dalam pengawasan.
Keduanya yakni Ida Wahyu (41) pegawai RSUD dr Soesilo, warga Desa Kebandingan RT 16 RW 04 Kecamatan Kedungbanteng. Korban mengalami luka memar di kepala bagian belakang dan Waras (38) pegawai RSUD dr Soeselo, warga Desa Kebandingan RT 16 RW 04 Kecamatan Kedungbanteng. Korban mengalami luka di telinga sebelah kanan benjol, lutut kaki sebelah kanan memar, pantat memar dan pipi sebelah kanan lecet.
Direktur RSUD dr Soeselo Slawi dr Guntur Muhamad Taqwin, Rabu (23/9) membenarkan kalau pegawai bagian pemakaman dirawat di rumah sakit karena luka akibat dikeroyok warga saat proses pemakaman.
Karena mengalami luka di kepala bagian belakang dan kaki, keduanya harus menjalani perawatan.
"Pegawai terluka dan mobil ambulans rusak," katanya.
Bahkan kemarin, tambah Guntur Muhamad Taqwin, bupati bersama rombongan sudah membesuk dua pegawai yang dikeroyok oleh massa tersebut. Pihak rumah sakit akan merawat pegawainya sampai sembuh.
Menurutnya, ambulans milik rumah sakit juga rusak karena dilempari batu oleh masyarakat. Kerusakannya pada spion kanan dan kiri patah, bodi mobil dan plat nomor juga rusak.
"Mobil ambulans yang rusak sudah kami bawa ke bengkel. Mudah-mudahan cepat selesai sehingga dapat digunakan kembali," tambahnya.
Meski mengaku pasrah, Guntur berharap kejadian semacam ini tidak terulang lagi. Mengingat petugas pemakaman adalah garda terdepan sehingga harus mendapat perlindungan yang maksimal. (guh/ima)