Telkomsel terus meningkatkan kontribusi nyata dalam mendorong kemajuan pendidikan di Indonesia, termasuk membantu masyarakat menjalani kegiatan pembelajaran jarak jauh di tengah situasi penuh tantangan saat ini.
Dampak positif yang diharapkan oleh Telkomsel kini diwujudkan dengan mendukung program Madrasah Digital Belajar Jarak Jauh dari Kementerian Agama. Sebagai bagian dari dukungan tersebut, Telkomsel menjalin kolaborasi lanjutan bersama Kementerian Agama Republik Indonesia melalui penandatanganan nota kesepahaman, Senin (21/9) lalu.
Direktur Sales Telkomsel Ririn Widaryani mengatakan Telkomsel senang dapat kembali menjalin kolaborasi bersama Kementerian Agama. Sehingga bisa terus bergerak maju bersama mendampingi institusi pendidikan tingkat madrasah di seluruh Indonesia dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran jarak jauh secara efektif dan efisien.
"Kolaborasi ini pun sejalan dengan komitmen Telkomsel sebagai leading digital telco company untuk membangun ekosistem digital yang menyeluruh dan berkelanjutan di Indonesia, mengingat kegiatan belajar mengajar jarak jauh butuh implementasi teknologi digital yang komprehensif,” katanya
Direktur Kurikulum Sarana Prasarana Kesiswaan dan Kelembagaan (KSKK) Madrasah Kementerian Agama Ahmad Umar mengatakan, “Kami sangat berterima kasih atas kepedulian Telkomsel untuk memberikan bantuan kartu perdana dan kuota internet sebesar 10GB kepada siswa madrasah yang membutuhkan. Melalui jaringan Telkomsel yang unggul kami harap dapat memudahkan siswa dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh.”
Program Madrasah Digital Belajar Jarak Jauh dirancang untuk menunjang para pemangku kepentingan di lingkungan madrasah dan keluarga besar Kementerian Agama Republik Indonesia dalam menjalankan kegiatan pembelajaran jarak jauh.
Inisiatif tersebut diharapkan mampu memberikan manfaat nyata bagi para peserta didik dan pendidik Kementerian Agama Republik Indonesia dalam menjalani cara baru pada kegiatan belajar mengajar di tengah situasi pandemi seperti sekarang. Program Madrasah Digital Belajar Jarak Jauh sendiri dimulai dari 21 September sampai 31 Desember 2020.
Telkomsel berinisiatif memberikan dukungan nyata terhadap program tersebut dengan menyiadakan kartu perdana yang sudah disertai kuota data 10GB dari Paket MBJJ (Merdeka Belajar Jarak Jauh) senilai Rp10, dan dilengkapi paket renewal dengan kuota 11GB senilai Rp5.000. Telkomsel akan melakukan distribusi kartu perdana khusus tersebut kepada institusi madrasah yang telah mendaftarkan diri di sistem pendataan online Kementerian Agama.
Di samping itu, Telkomsel juga akan mengadakan webinar bertema “Merdeka Belajar Jarak Jauh Pendidikan Madrasah melalui Teknologi Digital dengan Jaringan Terluas” pada akhir September 2020, yang dapat diikuti secara umum untuk mendapatkan informasi lebih lengkap dari kolaborasi lanjutan antara Telkomsel dan Kementerian Agama ini.
Sebelumnya, Telkomsel juga telah menjalin kolaborasi bersama Kementerian Agama dengan menghadirkan program Penyediaan Kuota Terjangkau yang tersedia bagi lebih dari 80.000 madrasah di seluruh Indonesia.
Dalam mendukung kegiatan pembelajaran jarak jauh di masa pandemi saat ini, Telkomsel sejak awal sudah berinisiatif menghadirkan ragam produk dan layanan yang dapat mendukung aktivitas digital pada sektor Pendidikan dengan layanan terlengkap mulai dari aplikasi pembelajaran jarak jauh CloudX, aplikasi pendidikan Ilmupedia, dan skul.id.
Selain itu, Telkomsel juga terus memastikan kenyamanan dan kemudahan masyarakat melakukan aktivitas digitalnya dengan terus memperkuat dan menambahkan akses jaringan telekomunikasi broadband yang merata hingga seluruh pelosok negeri.
“Semoga dukungan Telkomsel terhadap program Madrasah Digital Belajar Jarak Jauh mampu memberikan perubahan nyata bagi seluruh elemen di berbagai tingkatan Madrasah di Indonesia. Ke depan, Telkomsel akan terus bergerak maju menghadirkan solusi yang customer-centric bagi institusi pendidikan di Indonesia beserta para pemangku kepentingan di dalamnya, khususnya dalam menjalani pembelajaran jarak jauh dengan baik. Telkomsel akan melanjutkan upaya kolaboratif ini dengan menggandeng lebih banyak pemangku kepentingan lainnya agar manfaat pembelajaran jarak jauh dapat dirasakan secara maksimal oleh seluruh lapisan masyarakat,” tutup Ririn. (*/zul)