Media sosial memang menyuguhkan berbagai hal untuk dipelajari. Sayangnya, beberapa orang memanfaatkannya untuk berbuat hal tidak benar. Termasuk yang dilakukan pasangan pelaku pembunuhan disertai mutilasi di Apartemen Kalibata City, Djumadil Al Fajri (DAF) dan Laeli Atik Supriyatin (LAS).
Aksinya yang mengejutkan publik ternyata mereka pelajari dari Youtube.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengungkapkan fakta mengejutkan ini.
Menurut Yusri, DAF ternyata lebih dahulu mempelajari cara memutilasi dari Youtube.
“Rupanya yang bersangkutan belajar mutilasi pakai Youtube. Dia lihat dari Youtube,” ungkapnya.
Dengan bekal belajar otodidak, keduanya tega memotong-motong tubuh korban, Rinaldi Harley Wismanu. Alasan keduanya hanya ingin menguasai harta korban.
Berdasarkan pemeriksaan, Djumadil memotong-motong tubuh korban dalam kondisi yang tenang.
Karena itu, pihaknya akan membawa Djumadil ke psikiater untuk memastikan kondisi kejiwaannya.
“Kita akan antar ke psikiater,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (20/9).
Akan tetapi, sambungnya, Djumadil terlihat tak memiliki tanda-tanda gangguan kejiwaan (psikopat).
“Tapi kalau dilihat dari bentuknya tidak ada sakit jiwanya. Orang normal dia,” tegas mantan kabid Humas Polda Jabar ini. (pojoksatu/ima)