Kasus positif COVID-19 di Indonesia terus bertambah. Pada, Senin (14/9) kemarin, ada tambahan 3.141 kasus. Total keseluruhan mencapai 221.523.
Untuk mengantisipasi lonjakan yang tinggi, pemerintah menyiapkan 11.637 tempat tidur bagi pasien COVID-19. Khusus kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) dan gejala ringan.
Lokasi yang disiapkan yakni di RS Darurat Wisma Atlet, balai pelatihan kesehatan hingga hotel berbintang.
"Pemerintah menambah tempat isolasi pasien untuk yang gejala ringan atau Orang Tanpa Gejala. Untuk gejala ringan COVID-19 telah disiapkan untuk di Jakarta, yakni RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran ada 2 tower. Yaitu tower 6 ada tempat tidur 1.746, sudah terisi 888. Sedangkan tower 7 terdapat 2.472 tempat tidur baru terisi 749," kata Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto di Kantor Presiden Jakarta, Senin (14/9).
Menurutnya, di tower 6 masih tersisa 858 tempat tidur. Sedangkan di tower 7 ada 1.723 tempat tidur bagi pasien bergejala ringan. Selain itu, masih ada 2 tower di Wisma Atlet lainnya.
Yaitu tower 4 dan tower 5. Untuk tower 4 ada 2.742 tempat tidur belum terisi. Sedangkan tower 5 terdapat 2.472 tempat tidur dan baru terisi 81. Sehingga di tower 4 dan tower 5 masih ada ada 5.403 tempat tidur bagi OTG COVID -19.
"Di samping itu juga disiapkan balai pelatihan kesehatan atau Bapelkes di Jakarta dan Ciloto. Jumlahnya 362 kamar yang dapat menampung 653 orang," jelas Terawan.
Tak hanya di Jakarta. Kemenkes juga menyiapkan Bapelkes di Batam, Semarang dan Makassar. "Kemudian hotel bintang 2 di Jakarta juga bisa untuk isolasi mandiri. Ada 10-15 hotel dengan kapasitas 1.500 kamar atau 3.000 orang. Kami bekerja sama dengan jaringan grup hotel Accor, Novotel, Ibis, Tauzia, Harris dan sebagainya. Jumlah hotel bisa ditambah 15 sampai 30 hotel jika diperlukan," paparnya.
Jaringan hotel tersebut juga siap membantu pemerintah bila membutuhkan isolasi di luar Jakarta. Sehingga, kata Terawan, total tempat tidur yang disediakan pemerintah untuk menampung OTG maupun pasien bergejala ringan di Jakarta sebanyak 11.637 tempat tidur.
Sementara itu, Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengatakan data jumlah tempat tidur yang tersedia secara real time dapat diperoleh lewat data Puskes TNI.
"Siapa saja yang nanti dapat diterima adalah mereka yang sudah dapat rekomendasi atau rujukan dari puskesmas daerah masing-masing," terag Doni.
Terkait hotel yang disiapkan oleh pemerintah tersebut, lanjut Doni, berada di Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Barat dan Jakarta Selatan. Dia meminta masyarakat tidak khawatir dengan kekurangan ruang isolasi. Khususnya di DKI Jakarta.
"Sehingga kekhawatiran masyarakat tentang penuhnya ruang isolasi bisa dicarikan solusinya. Termasuk kami sampaikan pesan kepada Gubernur DKI, untuk sementara jangan lagi gunakan tempat-tempat misalnya GOR, balai-balai yang mungkin kualitasnya tidak memadai. Sehingga kenyamanan masyarakat untuk mendapat perawatan bisa lebih maksimal," tegas mantan Komandan Paspampres ini.
Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Airlangga Hartarto menegaskan pemerintah punya dana yang cukup untuk membayar hotel-hotel tersebut.
"Karena BNPB sudah bekerja sama dengan beberapa hotel di DKI. Dananya pemerintah yang sediakan. Kami sudah punya exercise-nya, dan dana di pemerintah cukup untuk itu," papar Airlangga.(rh/fin)