Pemerintah mulai menyiapkan pusat-pusat karantina dan ruang isolasi bagi warga yang terkonfirmasi positif. Ribuan kamar di hotel bintang 2 dan 3 disiapkan.
Hal ini menyusul, potensi penyebaran dan penularan virus corona baru (Covid-19) di lingkungan keluarga yang harus diantisipasi.
Dikutip dari RMOL, Presiden Joko Widodo memastikan kesiapan pemerintah agar pasien Covid-19 tidak melakukan isolasi mandiri di rumah dan akhirnya berpotensi menularkan keluarga.
"Pemerintah juga menyiapkan pusat-pusat karantina dengan gejala ringan agar tidak melakukan isolasi mandiri, ini juga penting, yang berpotensi menularkan kepada keluarga," kata Jokowi dalam Ratas tentang Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional secara virtual, Senin (14/9).
Beberapa di antara persiapan yang dilakukan pemerintah, Jokowi menjelaskan, telah dilakukan kerja sama dengan pengelola hotel berbintang 1 dan 2 untuk fasilitas tempat karantina.
Sementara di Jakarta, ada 15 hotel berbintang 2 dan 3 yang siap menampung 3 ribu orang.
"Kita telah bekerja sama dengan hotel bintang 1 dan 2 untuk menjadi fasilitas karantina. Ini tolong disampaikan ada 15 hotel bintang 2 dan 3 di Jakarta dengan kapasitas 3.000, kita telah bekerja sama dengan grup-grup hotel yang ada," ungkapnya.
Selain itu, mantan wali kota Solo tersebut juga mengurai langkah pemerintah yang berusaha terus menambah tempat isolasi Covid bagi pasien yang tanpa gejala dan yang bergejala ringan.
Namun begitu, Jokowi memastikan kapasitas rumah sakit darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, masih bisa menampung 2.581, yang terdiri dari 858 tempat tidur di tower 6 dan 1.723 tidur di tower 7 untuk pasien bergejala ringan.
Flat isolasi mandiri di Wisma Atlet Kemayoran juga masih tersedia 4.863 tempat tidur yang berada di tower 4 dan tower 5 Wisma Atlet, Jakarta.
"Saya kira ini yang perlu terus disampaikan, ada juga di balai pelatihan kesehatan di Ciloto juga 653 orang yang bisa ditampung di situ dan beberapa di Balai Kesehatan ada di Batam, Semarang, Makassar terus disiapkan," demikian Joko Widodo. (rmol.id/ima)