Ulama Diserang Lagi, Mujahid 212: Kenapa Para Penyakit Jiwa Ini Bisa Pilih Target, dan Selalu Ulama atau Ustaz

Senin 14-09-2020,08:30 WIB

Kasus penusukan terhadap ulama Syekh Ali Jaber saat tengah memberikan tausiyah di Kota Bandarlampung, Minggu (13/9) kemarin, harus diusut tuntas. Pihak Kepolisian pun didesak untuk secepatnya mengungkap motif dibalik penyerangan brutal itu.

Pasalnya, banyak pelaku yang sengaja berencana melakukan pembunuhan kepada ulama, selalu dinyatakan mengalami gangguan kejiwaan. Ketua Aliansi Anak Bangsa (AAB) yang juga Mujahid 212, Damai Hari Lubis mengatakan, pihak Kepolisian harus melibatkan tim ahli jiwa dalam perkara ini.

"Perlu diusut tuntas oleh pihak kepolisian RI dengan melibatkan tim ahli jiwa, oleh karena banyak dari para pelaku yang berencana membunuh ulama dan atau ustad melulu punya penyakit jiwa," ujar Damai Hari Lubis kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (14/9).

Pengacara Habib Rizieq Shihab ini pun mengaku heran para orang yang mengalami gangguan jiwa banyak yang melakukan percobaan pembunuhan atau penyerangan dengan tepat sasaran terhadap ulama maupun melakukan perusakan tempat ibadah.

"Pertànyaan misterinya kenapa para penyakit jiwa ini bisa pilih target. Dan targetnya selalu ulama atau ustaz? Objek korban selalu pendakwah," heran Damai.

Damai pun meminta negara untuk melakukan kajian ilmiah atas banyaknya insiden seperti penusukan terhadap Syekh Ali Jaber, di mana ada pengakuan pihak keluarga kepada kepolisian bahwa pelaku mengalami gangguan jiwa sejak empat tahun lalu.

"Maka perlu tarik benang merahnya. Dibutuhkan kajian ilmiah apakah orang gila bisa didoktrin oleh orang lain untuk melakukan tindak kejahatan?" pungkas Damai. (rmol/zul)
 

Tags :
Kategori :

Terkait