Dugaan pelaku penusukan Syekh Ali Jaber di Masjid Masjid Fallahudin, Bandarlampung, Minggu (13/9) sore, mengalami gangguan jiwa tak sepenuhnya dipercaya. Salah satunya seperti yang diungkapkan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso.
Bang Yos (sapaan akrab Sutiyoso) mengatakan, pura-pura gila atau mengaku mengidap gangguan jiwa adalah mudus operandi yang sering dipakai untuk melakukan kekerasan.
Sedangkan saat menghadapi pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kemudian mengaku pura-pura kecelakaan. “Jadi itu lagi jadi modus. Dan orang kita tidak malu untuk berpura-pura. Termasuk berpura-pura gila sekarang,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (13/9) malam.
Sebaliknya, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menduga ada aktor intelektual di balik aksi kekerasan tersebut. ‘Dalang’ ini, kata pria yang akrab disapa Bang Yos ini, yang mengarahkan pelaku untuk melakukan penyerangan itu.
Ulasannya itu didasarkan pada peristiwa yang berulang dan terjadi dalam selang waktu yang tidak begitu lama. “Berulang kali terjadi, kan? Masak kita tetap percaya saja,” ungkapnya.
Karena itu, untuk memastikan, maka harus dilakukan pemeriksaan medis kepada pelaku kekerasan yang mengaku gila itu. Hal ini dilakukan untuk memastikan kesehatan mental para pelaku dimaksud.
“Kalau orang gila itu kan bisa diperiksa secara medis. Dan itu jadi bagian penting itu, memastikan dia gila betulan atau tidak,” jelasnya.
“Karena berulang kali, pasti itu ada operatornya,” tegasnya. (pojoksatu/zul)