Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi menyampaikan permintaan maaf atas pernyataan radikalisme berciri good looking.
Usai menyampaikan klarifikasinya, mantan wakil panglima TNI ini beralasan sebelumnya tidak mengetahui bahwa acara tersebut disiarkan untuk publik. “Saya mohon maaf, saya tidak tahu bahwa itu menjadi konsumsi publik, saya kira itu internal ASN,” tuturnya dikutip dari Pojoksatu, Rabu (9/9).
“Kalau bicara tentang publik pasti saya akan bicara tentang bahasa yang berbeda,” sambungnya.
Dia sendiri mengklarifikasi pernyataannya terkait radikalisme good looking dan orang yang pandai bahasa Arab.
Fachrul Razi menjelaskan, pernyataan itu ia sampaikan dalam acara di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), bukan Kementerian Agama (Kemenag). Tujuannya, agar Aparatur Sipil Negara (ASN) waspadai gerakan radikal.
Menag menyampaikan klarifikasinya dalam Rapat Kerja Bersama Komisi VIII DPR RI, Selasa (8/9).
“Apa yang timbul di publik tentang masalah antara lain yang good looking dan sebagainya, pertama perlu saya garis bawahi itu muncul bukan di acara Kemenag, tapi di acaranya KemenPAN-RB," katanya.
Terlebih, ungkap Fachrul, tema yang diangkat memang tentang deradikalisasi yang diberikan oleh Menteri PAN-RB.
Ia hanya menyampaikan, apa saja yang perlu dilakukan agar ASN tidak radikal. “Jadi kalau topiknya deradikalisasi, nggak mungkin nanti agama cerita tentang bagaimana memasak gulai kambing,” ujarnya.
“Sehingga saya diminta untuk memberikan masukan dalam kaitan ini bagaimana ASN supaya menjadi no radikal,” terang dia. (jpc/pojoksatu/ima)