Pengunduran diri Shinzo Abe dari jabatan Perdana Menteri (PM) Jepang juga mengejutkan banyak pihak. Sejumlah pemimpin negara di dunia angkat bicara atas langkah yang diambil Abe.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, memuji pencapaian Abe selama menjalankan tugasnya sebagai perdana menteri. Boris juga mengapresiasi peran Abe dalam mempererat hubungan bilateral dua negara.
"@AbeShinzo telah mencapai banyak hal besar sebagai Perdana Menteri Jepang bagi negaranya dan juga dunia. Di bawah kepemimpinannya, hubungan Inggris-Jepang saling menguatkan dalam perdagangan, pertahanan, serta hubungan kebudayaan. Terima kasih untuk masa-masa pengabdiannya dan saya doakan bagi kesehatan Anda," kicauan Boris Johnson di medsos Twitter.
Perdana Menteri Australia, Scott Morisson, menuliskan apresiasinya terhadap dedikasi Shinzo Abe selama menjabat Perdana Menteri Jepang. Bukan cuma kepentingan hubungan dua negara, Abe dinilai sebagai sosok yang perduli pada perdamaian dunia.
"Australia berterima kasih untuk persahabatan sejati yang kami dapatkan selama Shinzo Abe sebagai Perdana Menteri Jepang. Kepemimpinannya, kebijaksanannya, kecerdasan, dan visinya juara. Dia membawa perdamaian, kebebasan, dan kemakmuran bagi regional kami dan juga dunia secara luas," tulis Scott Morrison lewat akun Twitter-nya.
Adapun Mantan Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat, John Bolton menyebut pengunduran diri Shinzo Abe sebagai kehilangan besar.
"Pengunduran di Shinzo Abe dari Perdana Menteri Jepang adalah sebuah kehilangan besar bagi Jepang dan Amerika Serikat. Dia adalah pemimpin dunia kelas satu dan salah satu sekutu terkuat Amerika Serikat. Doa yang terbaik untuk Anda!," kicau akun @AmbJohnBolton.
Sementara itu, Pemerintah Rusia menyesalkan keputusan Shinzo Abe mundur dari Perdana Menteri Jepang. Rusia menilai Abe merupakan sosok yang mampu meredakan ketegangan di wilayah Asia-Pasifik.
"Shinzo Abe benar-benar memberikan kontribusi yang tak ternilai bagi perkembangan hubungan bilateral Rusia-Jepang," kata juru bicara Presiden Vladimir Putin Dmitry Peskov dikutip dari AFP, Jumat (28/8/2020). (der/zul/fin)