Lewat DI's Way hari ini saya harus meralat tulisan saya dua hari lalu itu. Saya merasa tertegur oleh pendapat TW itu.
Pembicaraan di meja bundar itu pun meluas ke Tambling, proyek pelestarian alam yang ditanganinya di Lampung. Yang sekarang sudah menjadi habitat harimau terpadat di dunia. Juga ke pulau miliknya yang di lepas pantai Jakarta. Yang dulu untuk pusat rehabilitasi narkoba.
Juga ke soal kesehatan bank-bank nasional. Ke soal apa saja. Termasuk membicarakan masa lalu. Yakni ketika suatu saat tiba-tiba ia mengajak saya ke Bangkok: ia ingin sembahyang di 'Buddha Empat Wajah' di sana.
Saya hanya satu hari di Jakarta. Harus balik lagi ke Surabaya (dengan mobil yang sama). Kini jalur Jakarta-Surabaya pp sangat populer. Bagi saya juga ringan-ringan saja. Toh setiap kali ke Amerika saya lebih sering naik mobil. Ke kota mana pun. Berjarak 6.000 km sekali pun. Sedang Surabaya-Jakarta ini hanya kurang dari 700 Km.
Ternyata saya sudah enam bulan tidak ke Jakarta. Bisa Anda bayangkan betapa berdebunya rumah saya di Jakarta. (*)