Tanda Awal Pemulihan dan Pentingnya Keberhasilan RUPSLB pada 25 Agustus 2020
Terwujudnya KB menjadi pemegang saham pengendali tunggal Bank Bukopin, pasar sudah menunjukkan tanda-tanda positif. Setelah KB berpartisipasi dalam PUT V pada Juli 2020, kondisi rush money yang terjadi mulai berhenti.
Selain itu, Fitch juga meningkatkan peringkat Bank Bukopin menjadi AA- (idn) dengan prospek pengawasan peringkat positif. Peringkat tersebut berada di bawah kategori peringkat investasi, hal tersebut menjadi salah satu kunci bagi Bank Bukopin untuk mendapatkan kembali kepercayaan Nasabah dan meningkatkan kinerja.
Karenanya, persetujuan para pemegang saham dalam RUPSLB mendatang untuk menyetujui private placement non-preemptive bagi KB Kookmin Bank sangat penting, guna memastikan KB dapat menyuntikkan lebih banyak modal ke Bank Bukopin dengan segera untuk mengkonsolidasikan kepemilikan saham serta melakukan transformasi di Bank Bukopin.
Dengan kondisi tersebut akan memudahkan Bank Bukopin untuk mengimplementasikan arahan strategi baru (dengan dukungan penuh KB) dengan segera.
Pentingnya Kepemilikan Mayoritas KB di Bank Bukopin untuk Arah Masa Depan yang Selaras
Mengingat besarnya transformasi yang dibutuhkan oleh Bank Bukopin saat ini, guna menjadikan Bank Bukopin sebagai salah satu bank nasional yang terkemuka. Komitment dari 2/3 hak suara pemegang saham sangat penting. Ini akan memungkinkan KB memberikan dukungan penuh kepada Bank Bukopin dengan lebih efisien.
Tanpa kepemilikan mayoritas 2/3 di Bank Bukopin, KB memiliki keterbatasan dalam memberikan dukungan finansial dan non finansial, hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan nasabah terhadap Bank Bukopin. KB bermaksud untuk membangun grup jasa keuangan “lokal” di Indonesia dengan investasi langsungnya baru-baru ini di industri pembiayaan konsumer dan asuransi di Indonesia.
Dalam hal ini, penawaran perbankan ritel Bank Bukopin akan memainkan peran sentral dalam strategi KB secara keseluruhan di Indonesia, yaitu memberikan dukungan holistik bagi konsumen jasa keuangan Indonesia.
Kemampuan Bank Bukopin untuk menerapkan strategi ini dan memfasilitasi investasi di Indonesia, dan membantu membangun infrastruktur dan bisnis Indonesia, juga akan terpengaruh secara negatif, jika KB tidak dapat mengkonsolidasikan kepemilikan saham, kontrol manajemen serta memastikan pelaksanaan yang transparan dari arah kebijakan strategi Bank Bukopin yang baru. Terkait hal ini, President & CEO KB Hur Yin mengatakan, KB akan bertanggung jawab penuh terhadap Bank Bukopin.
Menata Ulang Masa Depan Bank Bukopin dan Menciptakan Bank Transparan di Indonesia
Kedepannya, KB Kookmin Bank akan menyempurnakan tim sumber daya manusia Bank Bukopin yang akan bekerja sama untuk meningkatkan kinerja. KB berencana untuk menciptakan Tim Pemulihan yang akan bertugas mengoptimalkan kinerja neraca Bank Bukopin.
Selanjutnya, KB juga berencana menghadirkan Tim Digital (kolaborasi antara TI Bank Bukopin dan KB Kookmin Bank) yang berfungsi menciptakan platform mutakhir dan layanan New Customer Experience bagi Nasabah, terutama yang berada pada segmen Ritel dan mitra bisnis lainnya.
KB yakin Transformasi yang akan terjadi di Bank Bukopin dengan dukunganya, dapat menetapkan standar perbankan baru di industri perbankan Nasional tentang apa yang dapat dilakukan lembaga jasa keuangan Indonesia bagi Nasabah dan pemegang sahamnya.
Keberhasilan rencana ini akan bergantung pada hasil yang baik dalam RUPSLB 25 Agustus 2020 mendatang, di mana dukungan pemegang saham minoritas yang kuat sangat penting. (*/zul)