Usai video wawancaranya dengan seorang pria yang mengaku profesor bernama Hadi Pranoto diunggah, musisi Anji mendapatkan serangan massif. Video berisi wawancara dengan orang yang mengklaim menemukan obat Covid-19 itu, dianggap tidak benar.
Akibatnya, tayangan wawancara yang tayang di channel Youtube-nya itu kini telah di-take down dan di-report massal. Kini, video itu telah hilang dari media sosial.
Pemilik nama lengkap Erdian Aji Prihartanto ini telah mengetahui hal tersebut. Dia menunjukkan via Instagramnya bahwa video bertajuk ‘BISA KEMBALI NORMAL? OBAT COVID 19 SUDAH DITEMUKAN !! (Part 1)’, itu tak lagi bisa diakses.
Lewat unggahan Instagramnya juga, Anji menuangkan pendapatnya soal apa yang telah terjadi.
“Saya dikatakan memberi panggung pada orang-orang yang tidak kredible. Video di-share ke mana-mana oleh banyak orang. Ditonton banyak orang. Menjadi trending, lalu dibanned oleh pihak Youtube,” tulisnya, Senin (3/8).
Anji mengatakan setelah video bersama Hadi, dia juga membagikan tayangan lain. “Selang sehari kemudian saya menggunggah video lain. Berdiskusi dengan seorang profesional. CEO sebuah perusahaan keren yang bergerak di bidang pertunjukkan. Materinya sangat bagus, tentang masa depan bisnis pertunjukkan di Indonesia. Yang nonton hanya 20 ribuan saja dalam waktu 24 jam. Berbeda jauh dengan video sebelumnya,” ungkapnya.
Seperti diketahui, sosok Hadi Pranoto mendadak ramai diperbincangkan usai mengklaim menemukan obat Covid-19.
Dalam video tersebut, Hadi yang mengenalkan dirinya sebagai profesor, menyebutkan bahwa cairan antibodi Covid-19 yang ditemukannya bisa menyembuhkan ribuan pasien Covid-19. Dia juga menyebutkan telah memberikan cairan antibodi Covid-19 tersebut kepada ribuan pasien di Wisma Atlet, dengan lama penyembuhan 2-3 hari. (nin/pojoksatu)