Situasi politik wonosobo jelang pilkada semakin memanas. Partai Gerindra yang kantongi 6 kursi di gedung wakil rakyat, tiba-tiba memutuskan untuk hengkang dari koalisi besar.
Partai berlambang kepala garuda besutan Prabowo Subianto itu, menyatakan keluar dari koalisi persis bersamaan dengan pemberian rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan kepada Afif-Albar.
“ Gerindra sudah keluar dari koalisi besar. Beberapa kali pertemuan anggota partai koalisi, Gerindra sudah tidak ikut. Ya, monggo, mereka jalan terus silahkan nggak masalah,” ungkap Ketua DPC Partai Gerindra Wonosobo, Sumardiyo, ketika ditemui di rumahnya, Jumat (17/7).
Menurutnya, alasan partai yang ia pimpin keluar dari koalisi besar tersebut lantaran sejak awal tidak ada kejelasan figur yang akan diusung partai anggota koalisi besar. Semua, masih mengambang dan belum menjurus ke figur tertentu.
“ Gerindra ingin ada kejelasan sosok yang akan diusung dalam Pilkada 9 Desember 2020 mendatang. Jika saat ini, sudah ada rekomendasi dari PDIP ke Afif Nur Hidayat-M Albar ya nggak masalah. Calon tunggal itu juga tidak baik untuk demokrasi,” tandasnya.
Berkaitan dengan langkah kedepan, pasca tidak terliabt dalam koalisi besar, mantan kades sariyoso mengaku belum akan mengambil keputusan apapun, termasuk kemungkinan membangun poros politik baru.
“ Perkembangan politik sangat dinamis dan bisa terjadi sewaktu-waktu. masih ada waktu sekitar 1 bulan lebih untuk menentukan sikap dan pilihan politik partai. Kita tidak tergesa, jangan grusa-grusu dulu lah. Tunggu waktu yang tepat untuk menentukan sikap,” tegasnya.
Seandainya nanti akhirnya Partai Gerindra, tidak bisa mengusung Cabup-Wabub pun, karena semua partai gabung masuk koalisi besar, pihaknya mengaku tidak ada masalah. (gus/zul)