Dikutip sari laman NPR, Pada 2016 lalu lebih dari 350 produk seperti kacang hijau, brokoli, kacang polong, dan blueberry dijual di bawah 42 merek di toko grosir di AS dan Kanada bahkan ditarik dari peredaran. Meskipun bakteri ini tak terlalu familiar terdengar dibanding Salmonella atau E.coli, namun Listeria adalah yang paling mematikan.
Sebagian besar sistem kekebalan tubuh yang sehat dapat mencegah infeksi, tetapi jika bakteri itu masuk ke dalam aliran darah, maka berpotensi menyebabkan listeriosis dan membunuh 1 dari 5 korban.
Orang tua, wanita hamil, bayi baru lahir dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah berisiko lebih tinggi terhadap infeksi. Orang yang berusia 65 dan lebih tua empat kali lebih mungkin sakit listeria daripada populasi umum, dan wanita hamil yang mungkin tidak menderita listeriosis sendiri tetapi bayinya bisa 10 kali lebih mungkin terancam risiko infeksi
Listeria bisa 'dibunuh' dengan cara memasak yang benar, tetapi kecuali Anda akan menggunakan termometer untuk memastikan makanan mencapai 165 derajat F (73 derajat Celcius) sebaiknya jangan mengambil risiko.
Mengutip laman University of Minnesota Extension, proses pasteurisasi juga bisa membunuh bakteri ini. Namun, kontaminasi dapat terjadi setelah pemrosesan. Listeria tumbuh pada suhu pendingin dan berlipat ganda setiap hari produk yang terkontaminasi disimpan.
Ada beberapa jenis makanan yang paling berisiko terkontaminasi bakteri Listeria ini. Beberapa di antaranya adalah susu mentah, keju lembut seperti feta, brie, sayuran mentah, buah-buahan yang dipotong di toko. Selain itu produk daging, makanan kemasan atau frozen food juga berisiko tinggi mengandung Listeria. (dal/zul/fin)