Pendaftar Membludak, SLB SPK Muhammadiyah Kota Tegal Bongkar Mushala dan Kamar Mandi untuk Kelas

Pendaftar Membludak, SLB SPK Muhammadiyah Kota Tegal Bongkar Mushala dan Kamar Mandi untuk Kelas

BONGKAR - SLB SPK Muhammadiyah Kota Tegal bongkar mushala dan kamar mandi untuk ruang kelas, karena jumlah pendaftar membludak.-Dok. SLB SPK Muhammadiyah Kota Tegal-

TEGAL, radartegal.com - Jumlah calon siswa baru atau pendaftar SLB SPK Muhammadiyah Kota Tegal, tahun pelajaran 2025/2026 membludak. Sebanyak 39 calon siswa mendaftar, sementara daya tampungnya hanya untuk 27 anak.

Kendati demikian, SLB SPK Muhammadiyah Kota Tegal tetap berkomitmen untuk mencerdaskan anak bangsa berkebutuhan khusus. 

Supaya para anak berkebutuhan khusus itu tetap mendapatkan hak pendidikannya, SLB SPK Muhammadiyah pun menambah ruang kelas. Mushala dan kamar mandi, dibongkar dan disulap menjadi ruang kelas baru.

SLB SPK Muhammadiyah Kota Tegal dulu dan sekarang

Keberadaan SLB SPK Muhammadiyah Kota Tegal tidak lepas dari keluhuran hati Dra Sepholindarsih, Kepala SLB Negeri Kota Tegal beberapa tahun lalu. Dia (Dra Sepholindarsih) dengan penuh kasih, rela membuka rumahnya di Jalan Kepodang sebagai tempat belajar bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang tidak tertampung di SLB Negeri. 

BACA JUGA:Tiga Siswa Footballindo Academy di Tegal Ikut Seleksi Timnas U17 Putra Indonesia

BACA JUGA:Makam Ulama di Tegal yang Sering Ramai Dikunjungi Peziarah

Ketulusan Drsa Sepholindarsih menginspirasi Mursalin, Ketua PDM Kota Tegal kala itu, untuk mendirikan SLB Muhammadiyah. Usulan ini disambut baik oleh Drs KH Imam Abdan MM, Ketua Majelis Dikdasmen PDM sekaligus teman sekolah Drs Sepholindarsih, yang langsung berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.

SLB SPK Muhammadiyah Kota Tegal pun berdiri pada akhir masa kepemimpinan PDM Kota Tegal periode 2010–2015, tepatnya awal tahun ajaran 2015/2016.

Kini, di tahun 2025, sekolah anak berkebutuhan khusus ini telah memiliki gedung sendiri yang layak. Demikian pula dengan tenaga pendidiknya, berkompeten berlatar belakang pendidikan guru SLB.

Permintaan pendidikan inklusif yang berkualitas bagi ABK semakin tinggi. Keterbatasan daya tampung membuat sekolah harus melakukan proses seleksi (asesmen) terhadap para calon siswa pada hari Senin, Selasa, dan Kamis minggu ke empat Juni 2025.

BACA JUGA:BK Jadwalkan Kembali Pemanggilan Anggota DPRD Kota Tegal

BACA JUGA:Kejurnas Tenis Junior 2025 di Tegal Resmi Dibuka

Kondisi ini menggambarkan betapa pentingnya perhatian dan dukungan terhadap lembaga pendidikan luar biasa seperti SLB SPK Muhammadiyah.

Pihak sekolah terus berusaha maksimal agar tetap bisa melayani pendidikan ABK secara optimal, meski dengan segala keterbatasan sarana. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait