Capai 515 Kasus, Jumlah Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Pemalang Menurun

Radartegal.com - Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Pemalang menunjukkan tren penurunan sepanjang tahun 2019 hingga 2024.

Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pemalang, Triyanto Yuliharso, usai Rapat Koordinasi Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (KtPA) serta Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Gedung Sasana Bhakti Praja pada Selasa 27 Mei 2025.

Triyanto menjelaskan, total kasus KtPA di Kabupaten Pemalang selama periode 2019–2024 mencapai 515 kasus, terdiri dari 226 kasus kekerasan terhadap perempuan dan 289 kasus kekerasan terhadap anak.

"Tren kekerasan terhadap perempuan relatif tinggi dan cenderung meningkat selama periode ini, demikian pula dengan kekerasan terhadap anak, yang menunjukkan peningkatan lebih signifikan," kata Triyanto.

BACA JUGA: Anggota DPRD Brebes Tolak Kekerasan terhadap Buruh

BACA JUGA: Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan Mencuat Dalam Harlah ke-70 IPPNU di Kabupaten Tegal

Namun, lanjutnya, kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) justru mengalami penurunan dan jumlahnya semakin sedikit.

"Untuk kekerasan terhadap anak, sebagian besar merupakan kekerasan seksual," lanjutnya.

Meski tren jangka panjang menunjukkan peningkatan, Triyanto menyampaikan bahwa jumlah kasus pada tahun 2024 menurun dibandingkan tahun 2023.

"Sementara untuk perbandingan antara tahun 2024 dan 2025 belum bisa dilakukan karena tahun ini baru berjalan empat bulan," ujarnya.

Data dari UPTD PPA Kabupaten Pemalang menunjukkan, jumlah kasus KtPA dari Januari hingga April 2025 mencapai 23 kasus, terdiri dari 8 kasus kekerasan terhadap perempuan dan 15 kasus kekerasan terhadap anak.

BACA JUGA: Angka Kekerasan Pelajar di Kabupaten Tegal Sangat Tinggi, 100 Orang Ditunjuk Jadi Satgas

BACA JUGA: Peran DPRD Kota Tegal dalam Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan

“Dari total itu, terdapat 26 korban, dengan 11 di antaranya merupakan korban kekerasan seksual terhadap anak," jelasnya.

Sumber: